Industri pariwisata global kini menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim yang mengancam kelestarian destinasi dan keberlanjutan bisnis. Sehingga, adaptasi dalam operasional pariwisata sangat penting untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim, yang meliputi kenaikan suhu, cuaca ekstrem, dan kerusakan ekosistem alam. Langkah-langkah adaptasi ini dapat menjaga ketahanan sektor pariwisata sekaligus mendukung kelestarian lingkungan.
Mengadopsi Praktik Pariwisata Berkelanjutan
Perubahan iklim menuntut pelaku bisnis pariwisata untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan, seperti efisiensi energi, penggunaan sumber daya terbarukan, dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Sebagai contoh, hotel dan resor dapat mengurangi emisi karbon melalui penggunaan energi matahari atau pemanfaatan sistem pendingin udara yang ramah lingkungan. Dengan demikian, bisnis pariwisata turut berperan dalam pengurangan jejak karbon, yang merupakan upaya langsung untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Peningkatan Kesadaran dan Edukasi Pengunjung
Selain perubahan operasional, pelaku bisnis pariwisata perlu meningkatkan kesadaran dan edukasi pengunjung tentang pentingnya keberlanjutan. Program edukasi dan kampanye lingkungan dapat membantu pengunjung memahami dan ikut serta dalam menjaga kelestarian destinasi. Sebagai contoh, banyak destinasi wisata alam kini menyediakan informasi mengenai cara menjaga lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan atau menjaga flora dan fauna lokal.
Mengembangkan Paket Wisata Berbasis Alam dan Ekowisata
Tren wisata berbasis alam dan ekowisata semakin diminati sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Bisnis pariwisata yang menawarkan paket ekowisata berfokus pada pelestarian lingkungan dan edukasi pengunjung, sehingga lebih adaptif terhadap perubahan iklim. Melalui ekowisata, pengunjung diajak untuk menikmati keindahan alam tanpa merusak ekosistem, seperti dalam aktivitas hiking di taman nasional atau snorkeling di area terumbu karang yang dilindungi.
Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan
Adaptasi bisnis pariwisata terhadap perubahan iklim juga memerlukan kolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, komunitas lokal, dan organisasi lingkungan. Kolaborasi ini mendukung terciptanya regulasi dan kebijakan yang lebih ramah lingkungan serta pelestarian budaya lokal. Dengan berkolaborasi, bisnis pariwisata dapat berperan aktif dalam mendukung keberlanjutan destinasi jangka panjang.
Baca Juga : Peran Pariwisata Minat Khusus dalam Ekowisata dan Wisata Budaya
Kesimpulan
Adaptasi bisnis pariwisata terhadap perubahan iklim merupakan langkah penting dalam menjaga kelangsungan sektor pariwisata dan keberlanjutan lingkungan. Melalui penerapan praktik berkelanjutan, edukasi pengunjung, pengembangan ekowisata, dan kolaborasi yang kuat, industri pariwisata dapat terus berkembang sambil berkontribusi pada pelestarian alam.
Sumber Gambar : Superlive.id
Referensi:
- World Tourism Organization (UNWTO). (2022). Tourism and Climate Change Adaptation.
- Scott, D., & Gössling, S. (2020). Sustainable Tourism and Climate Change. Annals of Tourism Research, 52, 203-216.
- United Nations Environment Programme (UNEP). (2023). Adapting to Climate Change in the Tourism Sector: A Guide for Managers.
- Becken, S., & Hay, J. E. (2012). Climate Change and Tourism: From Policy to Practice.
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja

No responses yet