ANALISA PASAR BANTUL

Potensi Desa Wisata Semagar Kabupaten Wonogiri

ANALISA PASAR BANTUL – Kabupaten Bantul merupakan salah satu bagian garis imaginer dan sumbu filosofi DIY. Keberadaan Kabupaten Bantul sebagai pusat budaya dan wisata menjadi daya tarik bagi wisatawan. Hal ini selaras dengan dengan Visi Pariwisata yang sudah ditetapkan berdasarkan perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2020 tentang perubahan atas Perda Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisatawan Daerah Tahun 2015-2025 yaitu “Kabupaten Bantul sebagai destinasi pariwisata berbasis budaya, terkemuka, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mensejahterakan masyarakat”.

Adapun indikasi program pembangunan kepariwisatawan Kabupaten Bantul berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2020 dibagi menjadi 2 tahapan. Tahapan I (2015-2019) yaitu: (1) Mengembangkan diversifikasi atau keragaman daya tarik wisata dalam berbagai tema berbasis kreatif dan inovatif; (2) Meningkatkan pemahaman, dukungan dan partisipasi masyarakat sadar wisata dalam mewujudkan sapta pesona bagi terciptanya iklim kondusif Kepariwisataan; (3) Mengembangkan model pemasaran kepariwisataan dalam memperluas jaringan pasar; (4) Mengembangkan fasilitasi, regulasi, insentif dan disinsentif untuk pengembangan usaha pariwisata; (5) Optimalisasi kemitraan usaha pariwisata antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, masyarakat, dan swasta; (6) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kepariwisataan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat; (7) Meningkatkan kapasitas/skill serta produk layanan usaha ekonomi masyarakat dibidang pariwisata; (8) Standarisasi dan sertifikasi SDM dan Industri dibidang pariwisata.

Selanjutnya untuk Tahapan II (2020-2025) antara lain sebagai berikut: (1) Terwujudnya destinasi pariwisata bernuansa harmoni alam dan budaya yang kreatif dan inovatif sebagai sektor unggulan; (2) Terwujudnya pemasaran pariwisata yang beretika, informatif, dan komunikatif secara efektif dan efisien; (3) Terwujudnya industri pariwisata yang mampu meningkatkan perekonomian daerah melalui pembangunan industri kreatif masyarakat, peningkatan investasi kepariwisataan dan kerjasama antar usaha pariwisata; (4) Terwujudnya Lembaga Kepariwisataan dan kapasitas SDM yang mampu menyinergikan pembangunan Industri Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Pemasaran Pariwisata secara profesional, efektif, dan efisien; (5) Terwujudnya masyarakat sadar wisata melalui sapta pesona; (6) Terwujudnya Bantul sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia yang bernuansa harmoni alam dan budaya untuk kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan potensi International Tourism 2020, Kabupaten Bantul memiliki 254 Destinasi Wisata, 43 Desa Wisata, 1200-an kelompok seni dan budaya, 49.700an UMKM-Ekokraft, dan 50-an kuliner dan resto. Kabupaten Bantul memiliki kombinasi yang menarik antara budaya dan bisnis. Sehingga keberadaan Kabupaten Bantul sebagai kabupaten bisnis, merupakan potensi pengembangan pasar wisata yang sangat menarik bagi Kabupaten Bantul.
Baca juga Data Monografi Kelurahan Giripurwo

Saat ini, terdapat beberapa program prioritas pembangunan Kabupaten Bantul 2021-2025 antara lain: KEK Pariwisata-Pansela, Kawasan Pajangan-Sedayu; Kawasan Bantul Tengah; Kawasan Dlingo, Imogiri dan Pleret; dan KEK Industri Piyungan. 

Selain itu, adanya Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) juga memberikan peluang yang besar bagi tumbuhnya pasar wisatawan. JJLS telah membuka dua pintu masuk baru bagi Bantul (timur dan barat) sehingga pangsa pasar potensial lebih mudah digarap. JJLS juga telah menyatukan destinasi regional Jawa bagian selatan sehingga minat masyrakat sepanjang JJLS melakukan perjalanan wisata diperkirakan meningkat. JJLS telah membuka akses menuju seluruh daerah (Kabupaten/Kota) di Jawa bagian selatan. Optimalisai pembangunan pariwisata di seluruh daerah tersebut tak terhindarkan akibat dampak positif JJLS. Masing-masing daerah di selatan Jawa memiliki keunikan alam yang potensial. Perkembangan pariwisata di daerah Jawa bagian selatan akan menjadi tantangan bagi Bantul terkait magnet kunjungan wisata.

Volume potensi pasar sepanjang JJLS berdasarkan populasi berjumlah 7.631.278 jiwa (BPS Jateng, Jatim, DIY 2020). Dari jumlah penduduk tersebut jika diasumsikan sebanyak 25% penduduk yang memiliki rencana perjalanan wisata maka akan ada 1.907.819 Jiwa pasar potensial. Potensi pasar ini untuk kelompok wisata masal domestik dan dapat dikembangkan ke wisata minat khusus.

Untuk melihat potensi wisatawan Kabupaten Bantul, akan disajikan beberapa pengkajian menurut profil wisatawan dan aspek-aspek wisata. Profil wisatawan terdiri dari Asal wisatawan, usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan/penghasilan, dan pendidikan. Aspek-aspek  wisatawan terdiri dari destinasi wisata yang dikunjungi, tujuan utama kunjungan wisatawan, dengan siapa wisatawan berkunjung, sumber informasi untuk mencari destinasi wisata, pertimbangan wisatawan dalam memilih destinasi wisata, total lama berwisata, aktivitas yang paling diminati saat berwisata, kuliner yang sering dikunjungi, sifat kunjungan wisatawan, akomodasi yang dipilih/digunakan wisatawan, jenis pembayaran yang dipakai wisatawan selama melakukan transaksi, frekuensi kunjungan wisatawan pada saat sebelum dan sesudah pandemi covid, niat berkunjung wisatawan, dan rekomendasi kunci untuk pengembangan Kabupaten bantul sebagai destinasi wisata.

 

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di(0812-3299-9470).

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two + seven =

Latest Comments