Analisis Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata

Analisis Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata  – Perkembangan sektor pariwisata tidak bisa lepas dari kaitannya terhadap pembangunan sekitarnya. Industri pariwisata dapat memberikan dampak ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.  Dilansir dari beberapa kajian pariwisata, dampak sosial yang ditimbulkan dari sektor pariwisata diantaranya dampak antara masyarakat sekitar dengan masyarakat yang lebih luas, dampak hubungan interpersonal antar anggota masyarakat, dampak terhadap organisasi/kelembagaan sosial, dampak terhadap kehidupan sosial masyarakat, dampak pekerjaan masyarakat, dampak stratifikasi dan mobilitas sosial, dampak terhadap pengaruh atau kekuasaan, penyimpangan sosial, dan dampak kepada kesenian dan tradisi. 

Dalam aspek ekonomi, sektor pariwisata memberikan manfaat dalam penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat lokal, peningkatan pendapatan pemerintah, pelestarian budaya lokal, peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar, hingga memberikan branding wilayah setempat. Peran sektor pariwisata terhadap ekonomi lokal dapat diukur dari sejauh mana dampak ekonomi yang ditimbulkan atau disebut sebagai multiplier effect.  Multiplier effect menjelaskan bagaimana peningkatan pengeluaran awal di sektor pariwisata berdampak lebih besar pada perekonomian lokal secara keseluruhan.

Pitana (2009) dalam Surahman dkk (2020) menjelaskan bahwa dampak ekonomi pariwisata dapat dibedakan menjadi 1) dampak terhadap penerimaan devisa; 2) dampak terhadap pendpatan masyarakat; 3) dampak terhadap kesempatan kerja; 4) dampak terhadap distribusi keuntungan; 5) dampak terhadap kepemilikan dan kontrol ekonomi masyarakat; 6) dampak terhadap pembangunan; dan 7) dampak terhadap pendapatan pemerintah. 

Pengukuran multiplier effect dilihat dari elemen penghasilan, pengeluaran, dan tenaga kerja sektor pariwisata. Nilainya menujukkan sejauh mana pengeluaran wisatawan dapat menstimulasi pengeluaran lebih sehingga bisa meningkatkan aktivitas ekonomi lokal. Dilansir dari kajian pariwisata oleh Putra dkk (2017) terdapat tiga efek dari multiplier wisata, yaitu dampak langsung (direct effect), dampak tidak langsung (inidrect effect), dan dampak lanjutan (induced effect). 

Dampak langsung sektor pariwisata meliputi pengeluaran wisatawan (tiket masuk destinasi wisata, pengeluaran makan dan minum, transportasi lokal, penginapan, dan sebagainya). Sementara dampak tidak langsung merupakan input unit usaha yang menerima dampak langsung wisatawan, seperti input bahan baku dan tenaga kerja. Sedangkan dampak lanjutan yaitu dari pengeluaran tenaga kerja lokal yang dipekerjakan di sektor pariwisata (Putra dkk, 2017). 

Pariwisata memiliki banyak dampak positif terhadap pembangunan ekonomi, seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan pembangunan infrastruktur. Namun, pariwisata juga dapat memiliki dampak negatif, seperti kenaikan harga barang dan jasa, eksploitasi sumber daya alam, dan perubahan sosial budaya. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatifnya.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).

Baca juga : Studi Kelayakan Pariwisata Membuka Pintu Kesuksesan

Sumber: 

Surahman, T., Sudiarta, I. N., & Suwena, I. K. (2020). Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat Lokal Desa Wisata Sasak Ende, Lombok. Jurnal Analisis Pariwisata ISSN1410, 3729.

Putra, A. P., Wijayanti, T., & Prasetyo, J. S. (2019). Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi. Journal of tourism and creativity1(2).

 

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × 4 =

Latest Comments