Bandara Internasional RI Dipangkas – Adanya salah satu rencana bahwa akan dipangkasnya bandara internasional RI menjadikan kebangkitan bagi industri pariwisata. Bandara-bandara di Indonesia dikatakan tak pernah naik kelas meski industri penerbangan berkembang sangat pesat dalam satu dekade terakhir. Indonesia memiliki sebanyak 32 bandara dengan status internasional hingga awal februari 2023. Adanya isu pemangkasan bandara internasional RI Pemerintah berencana akan memangkas jumlah Bandara Internasional RI menjadi hanya 15 bandara. Fenomena ini menjadi salah satu dampak terbesar bagi industri pariwisata dari pro kontra yang dikeluarkan bahwasanya pemangkasan ini dilakukan tidak lain untuk meningkatkan pariwisata, terutama mendorong masyarakat berlibur di dalam negeri saja. Karena pada intinya konektivitas penerbangan harus diperbaiki.
Bandara yang merupakan wajah Indonesia yang paling depan, melalui pemangkasan Bandara Internasional itulah para wisatawa mancanageara akan melihat seberapa indah dan ramahnya Indonesia. Oleh sebab itu, pembenahan bandara adalah hal mendesak yang harus dilakukan untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara menjelang berlakunya new normal pasca pandemi. Data dari lama direktorat jenderal perhubungan udara kementerian perhubungan yang diakses, senin (6/2/2023), tercatat ada sebanyak 340 bandara yang diseluruh Indonesia. Jenis bandara yang mencakup satuan kerja (satker) kelas I, kelas II, dan kelas III.
Baca juga : Pola Kunjungan Wisata Pada Bulan Ramadhan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan rencana tersebut dikemukakan dalam sebuah rapat yang membahas industri pariwisata bersama dengan presiden joko Widodo. Dalam rapat tersebut, pemerintah telah sepakat untuk mengurangi jumlah bandara internasional menjadi sekitar 14 hingga 15 bandara sebagai pintu masuk penerbangan internasional. Pemangkasan Bandara Internasional tidak akan dibuka secara besar-besararan yang lebih banyak orang Indonesia yang keluar negeri daripada di dalam negeri. Karena yang dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang melakukan penerbangan 70% lokal 30% asing. Adanya pemangkasan jumlah bandara menurut Bapak Erick mengungkapan bahwa hal tersebut akan berdampak pada penambahan dari jumlah mencapai 140 armada dari maskapai BUMN seperti Pelita Air, Citilink dan Garuda Indonesia.
Ketua umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Nunung Rusmiati mengungkapkan dukungannya terhadap rencana pemangkasan jumlah bandara internasional. Saat ini pengusaha travel berharap pemerintah dapat menambah fasilitas dan layanan direct light guna menunjang industri pariwisata. Dengan penambahan direct light dibidang ASITA sebagai peran/ pola punggung wisata menunjang pembuatan paket wisata yang dimana 60% penerbangan 40% sisanya merupakan akomodasi. Pelaku wisata mengantisipasi dampak pemangkasan jumlah bandara internasional RI guna sebagai peningkatan profit industri pariwisata apalagi devisa ke 2 dalam perekonomian Indonesia merupakan pariwisata.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910
No responses yet