Angin atau udara merupakan suatu yang memberikan kehidupan kepada manusia. Tanpa udara manusia tidak bisa hidup. Tiupan angin juga memberikan kesejukan kepada manusia yang dapat menghindarkannya dari rasa gerah kepanasan. Dalam ajaran etika Hindu dengan menirukan sifat angin, para pemimpin hendaklah dapat mendorong seseorang untuk hidup rukun, hidup dengan penuh toleransi atau timbang rasa, sehingga dijauhkan dari silang sengketa yang dapat menimbulkan perkelahian sampai mati. Pemimpin juga harus dapat menciptakan suasana sejuk, suasana yang selalu segar, sehingga terjalin suatu kerjasama yang baik.
Dewa Bayu atau watak angin merupakan dewa yang selalu meneliti dan menyelidiki seluruh sepak terjang dan perilaku seluruh rakyatnya, seperti halnya sifat angin yang mampu menelusup ke segala tempat dan situasi. Dalam menyelidiki perilaku rakyatnya seorang pemimpin yang meneladani watak dewa Bayu sangat berhati-hati dan hampir tidak kelihatan, meskipun sedang melakukan pengawasan terhadap rakyatnya. Batara Bayu mampu mengetahui segala kejahatan dan kebaikan dari seluruh rakyatnya.
Seorang pemimpin ideal disyaratkan memiliki keteguhan hati dan tidak mudah terhasut. Keteguhan sikapnya itu menyebabkan rakyat yang dipimpinnya tidak akan bertindak sembarangan. Mereka akan tunduk dan patuh pada pemimpinnya karena dia menerapkan sanksi yang sangat tegas. Tak seorang pun dapat mengubah pendiriannya karena perbuatannya dilandasi oleh sebuah keyakinan yang teguh dan selalu berpijak pada kebenaran. Mereka yang tetap tidak mengikuti keteladanannya akan diberi kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya dengan berbagai fasilitas yang dimaksudkan sebagai pasemon ‘sindiran halus’ bagi ketidakcakapannya. Fasilitas itu terus-menerus dikucurkan sampai yang bersangkutan menyadari kekeliruannya. Jika mereka tetap tidak dapat memahami pasemon itu, sanksi yang sangat tegas akan dijatuhkan. Namun, apabila mereka segera dapat membaca pasemon tersebut dan menyadari kekeliruannya, mereka akan diampuni.
Menurut buku Ajaran Kepemimpinan Asthabrata Kadipaten Pakualaman (2016:43) terdapat visualisasi dari Batara Bayu, sebagai berikut:
Gambar 4.35 Batara Bayu
Sumber: Capture dari Ajaran Kepemimpinan Asthabrata Kadipaten Pakualaman (2016:43)
No responses yet