Batik Truntum Pesona Warisan Budaya Yogyakarta – Batik truntum merupakan salah satu motif batik klasik Yogyakarta yang memiliki keindahan dan makna yang mendalam. Motif ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Yogyakarta dan sering digunakan dalam berbagai acara adat dan formal.
Sejarah dan Makna:
Terdapat beberapa cerita yang menjadi sejarah terciptanya motif batik truntum ini. Namun suatu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa motif truntum telah ada sejak zaman Kesultanan Yogyakarta dan memiliki makna yang istimewa. Kata “truntum” berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti “tumbuh kembali”. Motif ini melambangkan harapan dan doa agar kehidupan manusia dapat terus berkembang dan bersemi seperti bunga truntum yang selalu bersemi kembali setelah mekar.
Ciri Khas:
Batik truntum memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Motifnya terdiri dari pola bunga-bunga kecil yang berulang dan tersusun rapi. Bunga-bunga tersebut biasanya berwarna putih atau krem dengan latar belakang berwarna coklat, biru tua, atau hitam.
Jenis dan Penggunaan:
Batik truntum memiliki berbagai jenis, di antaranya:
- Batik truntum klasik: Jenis batik ini memiliki motif bunga truntum yang rapat dan teratur. Biasanya digunakan untuk acara adat dan formal.
- Batik truntum modern: Jenis batik ini memiliki motif bunga truntum yang lebih bervariasi dan modern. Batik ini dapat digunakan untuk berbagai acara, termasuk acara kasual.
Batik truntum sering digunakan dalam berbagai busana tradisional Yogyakarta, seperti kain batik, kebaya, dan beskap. Motif ini juga diaplikasikan pada berbagai produk tekstil lainnya, seperti syal, tas, dan aksesoris.
Batik truntum adalah salah satu motif batik klasik Yogyakarta yang memiliki keindahan dan makna yang mendalam. Motif ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
Baca juga : Analisis Komponen Daya Tarik Wisata
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).
No responses yet