Berwisata tapi dibayar, Kok Bisa?

Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber penghasilan terbesar bagi negaranya. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi negara Taiwan. Baru-baru ini, pemerintah Taiwan berencana menawarkan insentif USD 165 (Rp 2,5 juta) per orang kepada 500 ribu pelancong hanya untuk wisatwan datang ke sana, dengan alokasi untuk kelompok wisata dengan jumlah 8-14 orang bisa mendapat intensif sekitar USD 330 dan untuk kelompok wisata dalam jumlah besar bisa mendapatkan sekitar USD 658. Diperkirakan rencana ini akan menghabiskan biaya sekitar NTD 5.3 Miliar (USD 174,31 juta). Perdana Menteri Taiwan, Chen Chien-jen mengumumkan bahwa hal ini bertujuan menarik enam juta wisatawan pada 2023, menggandakan angka itu pada 2023 dan menargetkan 10 juta pengunjung pada 2025.

Menteri Transportasi Taiwan, Wang Kuo Tsai mengatakan, uang tersebut akan diberikan secara digital, yang nantinya dapat digunakan oleh para turis untuk keperluan akomodasi dan transportasi selama berlibur di Taiwan. Langkah ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pengunjung dari pasar utama, yakni Jepang, Korea Selatan, Asia Tenggara, Hong Kong dan Makau, serta Eropa dan Amerika. Taiwan melihat hanya dibawah 900 ribu wisatwan mancanegara yang berkunjung ke Taiwan pada tahun 2022, hal ini berbanding terbalik dengan jumlah wisatawan tahun 2019, yang mana dulu Taiwan mendapatkan rekor dengan 11,8 juta turis internasional, naik lebih dari 7 % dari tahun sebelumnya.

Di waktu covid, Taiwan membatasi turis yang datang ke negaranya, namun per tanggal 20 Februari 2023 warga Hongkong dan Makau diperkenankan mengajukan visa. Namun pembatasan ini akan tetap diberlakukan bagi pengunjung dari China daratan, mengingat situasi Covid-19 di sana belum jelas.

Adapun sistematika pembagian uang ini, pemerintah Taiwan akan memberikan uangnya dalam bentuk digital. Wisatawan akan dapat menggunakannya untuk menutupi pengeluaran mereka di Taiwan, termasuk membayar akomodasi. Namun, uang tidak akan diterima secara mentah oleh pengunjung. Dana ini akan dibagikan sedikit demi sedikit dan disimpan dalam bentuk kartu elektronik.  Uang itu akan diberikan melalui berbagai acara promosi pariwisata. Dengan demikian, tidak semua wisatwan internasional akan menerimanya.

Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen + two =

Latest Comments