mostbet az casinolackyjetmostbet casinopin up azerbaycanpin up casino game

Definisi Tetenger

Tetenger merupakan kata yang berasal dari Bahasa Jawa téténgér dengan kata dasar téngér, yang berarti tanda. Secara umum, téténgér sebagai pengingat akan sesuatu, alat bantu referensi yang mengarahkan pada tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Seperti nisan kayu adalah téténgér yang menunjukkan makam  seseorang, atau pohon randu lanang adalah téténgér  sawah milik seseorang, atau tanggul adalah téténgér batas desa.  Selain itu orang-orang dahulu juga sering membaca gejala-gejala alam melalui tanda,  yang biasanya pengetahuan itu diturunkan melalui tradisi tutur. Niteni téténgér, atau memperhatikan pertanda misalnya ketika hewan di gunung api turun dan masuk ke perkampungan warga, menandakan aktifitas gunung api tersebut sudah mendekati erupsi.  Binatang memang lebih peka niteni téténgér dari alam, sementara manusia niteni téténgér dari perilaku binatang itu.

Sementara Masyarakat Bali menyebut tetenger sebagai istilah ramalan. Masyarakat Bali mengenal jenis dan istilah ramalan dengan berbagai bentuk, yaitu tetenger/tenung, palelindon, pratithi, pawatekan, tariwesan bintang, kajaring ipian. Tetenger /tenung adalah ramalan berupa isyarat, tanda-tanda atau ciri-ciri, serta dugaan-dugaan tentang sesuatu peristiwa dan dampaknya bagi kehidupan manusia, baik melalui alam, manusia, binatang, maupun benda-benda. Misalnya, tetenger suaran cekcek (ramalan tentang suara cecak), jika seseorang mendengar cecak bersuara di timur (yan cekcek maswara ring purwa), orang itu diramalkan akan meraih kesuksesan (asing karyanta siddha); jika cecak terdengar bersuara di selatan (yan cekcek maswara ring daksina), pertanda seseorang akan bertemu dengan sahabat (kapanggih lawan mitra kajarnya).

Tetenger kota tidak hanya berupa monumen dan tugu, tapi juga kawasan yang mempunyai nilai sejarah. Termasuk juga berupa petilasan. Menurut Adolf Nugroho, dalam alam pikiran yang logis saat ini, petilasan dapat dipahami sebagai tempat bersejarah yang patut untuk dijaga dan dilestarikan. Dengan begitu, ada makna tersirat dari sebuah petilasan untuk dapat menjadi “tetenger” atau penanda (tanda) bahwa generasi sekarang tidak saja menikmati suasana fisik namun menangkap makna historis dari tempat dimana peristiwa tersebut terjadi. Jadi salah satu bentuk tetenger bisa berupa sebuah petilasan yang jika ditelusur biasanya berkaitan dengan cerita tutur dalam masyarakat tentang suatu tempat atau suatu benda.

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.

Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + 7 =

Latest Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.