Desa Ngargogondo, Magelang, Jawa Tengah terletak 3 km dari Candi Borobudur dan memiliki banyak pemandangan alam yang mempesona seperti Perbukitan Menoreh dan persawahan. Jumlah penduduknya ada 1791 jiwa dengan mata pencaharian utama sebagai petani (cabe, jagung, kacang, singkon, jahe dan kunir). Di sekitar Desa Ngargogondo, terdapat 3 ikon pariwisata yang diunggulkan, yaitu Desa Bahasa Borobudur, Balai Ekonomi Desa Ngargogondo (Balkondes Ngargogondo), dan Angkringan serta pertanian Desa Ngargogondo. Desa Ngargogondo mulai mendapat ketenarannya melalui salah satu ikon pariwisatanya yang berhasil mengundang ribuan wisatawan dari dalam maupun luar negeri yaitu Desa Bahasa Borobudur. Desa Bahasa Borobudur merupakan sebuah tempat wisata yang terletak di Dusun Parakan RT/RW 02 Area, Sawah & Kebun, Desa Ngargogondo, Kec. Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (lihat Gambar 1). Desa Bahasa Borobudur didirikan oleh Bapak Hani Sutrisno yang merupakan pemilik tunggal dari tempat ini. Sebagai tempat wisata, Desa Bahasa Borobudur menawarkan para turis dengan paket liburan sambil belajar Bahasa Inggris. Disamping itu, para turis juga dapat menginap sambil menikmati program belajar yang ditawarkan oleh Desa Bahasa. Keberadaan Desa Bahasa Borobudur ini telah menghasilkan dampak positif dan banyak kesempatan yang baik bagi masyarakat di sekitarnya. Dampak positif yang pertama adalah Desa Bahasa dari sejak berdiri di tahun 1998, telah memberikan kursus Bahasa Inggris gratis bagi warga asli di Dusun Parakan, sampai sekarang. Kedua, banyak dari masyarakat yang mulai bekerja menjadi pegawai di Desa Bahasa Borobudur. Mereka bekerja sebagai staf pengelola tenaga memasak, tenaga tukang, pedagang warung di sekitar Desa Bahasa, pedagang asongan di area parkir, dan tukang jaga parkir. Desa Bahasa juga menyewa lahan di desa sekitar untuk dijadikan prasana penunjang tempat wisata.
Masyarakat Ngargogondo memainkan peranan yang berbeda-beda dalam pembangunan pariwisata di daerah mereka. Melihat perkembangan wisata yang sangat pesat di Candi Borobudur dan sekitarnya, masyarakat Ngargogondo terdorong untuk mengembangkan pariwisata di desa mereka. Salah satunya adalah Bapak Hani Sutrisno, seorang penduduk Desa Ngargogondo yang menjadi pencetus dan pengelola program Desa Bahasa Borobudur. Beliau merupakan pelopor pariwisata di Desa Ngargogondo. Pendirian Desa Bahasa awalnya terinspirasi dari motivasinya memajukan kemampuan Bahasa Inggris masyarakat desanya di tahun 1998, sehingga Bapak Hani mulai membangun desanya dengan memberi kursus gratis Bahasa Inggris bagi warga sekitar Ngargogondo bagi semua kalangan.
Masyarakat Ngargogondo juga berperan dalam pembangunan pariwisata setempat melalui organisasi-organisasi setempat baik Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pemerintahan desa maupun Balkondes (Balai Ekonomi Desa). Semua kegiatan dan upaya memajukan pembangunan pariwisata dilakukan secara swadaya. Mereka tidak keberatan menjalankan pekerjaan utama mereka sebagai petani sekaligus menjalankan perannya dalam pembangunan pariwisata. Sebagai pengelola lokal destinasi Desa Ngargogondo, Pokdarwis memiliki kepentingan untuk mempertahankan keberlangsungan pariwisata di Desa Ngargogondo. Pokdarwis Desa Ngargogondo memiliki fungsi untuk membuat ide-ide pengembangan pariwisata sekaligus mengajak masyarakat dari semua lini untuk terlibat. Misalnya, Pokdarwis mencetuskan ide membuat angkringan, mengatur jadwal pertemuan warga sebulan sekali, dan juga membuat proposal untuk pengajuan dana bantuan ke pemerintah maupun Lembaga. Selain Pokdarwis, pejabat desa seperti Kepala Desa dan Sekretaris Desa turut berperan dalam memberi motivasi dan arahan kepada Pokdarwis untuk melakukan program-program pariwisata. Pemerintah setempat juga menjadi saluran yang membuka koneksivitas dengan pemangku kepentingan terkait diluar pihak desa. Contohnya pemerintah desa menjalin kolaborasi dengan Universitas Tidar, Magelang untuk mengadakan pelatihan pariwisata di Desa Ngargogondo. Pelatihan-pelatihan ini tentu membantu sumber daya manusia di Desa Ngargogondo untuk semakin siap dan terampil dalam mengelola atau mengembangkan pariwisata di desa mereka.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.
Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470
No responses yet