Eksistensi Pasar Tradisional Beringharjo Terhadap Perkembangan Pariwisata Yogyakarta

Kota Yogyakarta merupakan Ibu Kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi salah satu tempat atau pusat berjalannya pemerintahan. Berbagai julukan diberikan untuk kota ini dan salah satu yang popular adalah Yogyakarta sebagai kota pelajar. Predikat sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran kota ini dalam dunia Pendidikan di indonesia. Disamping adanya berbagai Pendidikan di setiap jenjang Pendidikan tersedia di provinsi ini, di Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa dan pelajar dari seluruh daerah di indonesia. Dikenal sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga cukup popular dalam sektor pariwisata indonesia. Hal ini dapat dibuktikan Yogyakarta sebagai kota kedua setelah bali engan banyaknya kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang datang berkunjung setelah bali.

Salah satu pasar tradisional yang ada di indonesia adalah pasar tradisional beringharjo. Pasar tradisional beringharjo terletak di Kota Yogyakarta. Pasar tradisional beringharjo adalah pasar tertua dengan nilai historis dan filosofinya yang tidak dapat terpisahkan dengan keraton Yogyakarta. Pasar tradisional yang terletak dijalan jendral ahmad yani nomor 16, Yogyakarta ini menjual berbagai kebutuhan pokok seperti batik, jajanan pasar, pakaian anak-anak dan orang dewasa, jamu tradisional, uang kuno, hingga barang antik. Suatu kearifan lokal yang ada di Yogyakarta ini sendiri menarik minat wisatawan lokal maupun wisatawan negara untuk datang berkunjung dan berbelanja di pasar tradisional beringharjo.

Wilayah pasar tradisional beringharjo pada awalnya adalah hutan beringin. Tidak lama setelah berdirinya kraton Yogyakarta pada tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Nama beringharjo buwono VIII pada tanggal 24 maret tahun 1925. Sri sultan hamengku buwono VIII memerintahkan agar semua instansi di bawah naungan kesultanan Yogyakarta menggunakan bahasa jawa. Nama beringharjo dipilih karena memiliki arti wilayah yang semula hutan beringin (bering) yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (Harjo). Nama beringharjo sendiri dinilai tepat karena lokasi pasar merupakan bekas hutan beringin dan pohon beringin merupakan lambang kebesaran dan pengayoman bagi orang.

Pasar tradisional beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis dengan kraton Yogyakarta karena telah melewati tiga fase, yakni masa kerajaan, penjajahan, dan kemerdekaan. Pasar tradisional beringharjo mendapat julukan one stop shopping centre karena pasar ini menyediakam segala macam kegiatan wisatawan. Masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Kelengkapan dan varian yang cukup banyak membuat pasar tradisional beringharjo memiliki daya tarik tersendirri bagi wisatawan terutama dalam menyediakan oleh-oleh khas Yogyakarta. Pembelian di pasar tradisional beringharjo juga dapat dilakukan secara grosir maupun eceran.

Pasar Tradisional Beringharjo adalah salah satu pasar yang ada di Pulau Jawa tepatnya berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasar ini sudah cukup populer dikalangan wisatawan karena lokasinya sendiri yang berada di kawasan Malioboro. Dengan perkembangan teknologi yang cukup signifikan tidak membuat Pasar Tradisional Beringharjo luntur dari pandangan wisatawan. Bahkan saat ini wisatawan yang datang untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Tradisional Beringharjo semakin hari semakin meningkat. Dari sejarah yang telah dituliskan di gambaran umum, diketahui bahwa pasar ini telah eksis dari zaman Hindia Belanda sebagai pasar tradisional hingga pada saat ini.

Selain itu, yang tidak kalah pentingnya yaitu peran Pasar Tradisional Beringharjo sebagai obyek wisata budaya yang selalu dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Keberadaan Pasar Tradisional Beringharjo sendiri mampu menjadi ikon yang banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta karena keunikannya. Hal ini dapat dilihat dari arsitektur kolonial Belanda dengan sentuhan budaya jawa yang sangat tradisional di bangunan Pasar Tradisional Beringharjo. Dari keunikan tersebut dan populernya Pasar Tradisional Beringharjo dilakukan identifikasi dengan konsep pariwisata 4A untuk mengetahui atraksi apa saja yang bisa dilakukan selain wisata belanja, akses yang disediakan oleh Pasar Tradisional Beringharjo, fasilitas penunjang pariwisata, dan juga lembaga yang mengelola Pasar Tradisional Beringharjo.

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.

Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen − six =

Latest Comments