mostbet az casinolackyjetmostbet casinopin up azerbaycanpin up casino game

Eksistensi Permainan Tradisional di Era Modern

Permainan Tradisional di Era Modern – Pembahasan tentang perlindungan hukum terhadap budaya tak benda telah menjadi isu yang sangat penting untuk dibahas. Indonesia sebagai negara besar kaya akan sumber daya alam, budaya, tradisi, dan pengetahuan tradisional harus dilestarikan dan dipertahankan demi menjaga kedaulatan bangsa seutuhnya. UNESCO mendefinisikan bahwa “Warisan Budaya Takbenda ditransmisikan dari generasi ke generasi dan diciptakan berulang-ulang secara terus-menerus oleh komunitas dan kelompok dalam rangka merespons (kebutuhan di) lingkungan mereka, interaksi mereka dengan alam sekitar, dan sejarah mereka. Warisan Budaya Takbenda tersebut memfasilitasi masyarakat dalam rangka membangun identitas dan eksistensi serta mempromosikan penghormatan atas perbedaan budaya dan kreativitas manusia.”

Berangkat dari pemahaman tersebut, maka perlu untuk diberikan perlindungan agar warisan budaya tidak punah. Salah satu kontribusi yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia adalah melakukan pencatatan akan warisan-warisan budaya tak benda yang ada di Indonesia untuk mengukuhkan kepemilikan. Hal tersebut juga sesuai dan merujuk kepada Convention for the Safeguarding of the Intengable Cultural Heritage 2003. Dengan adanya pencatatan akan warisan budaya tak benda, diharapkan dapat diketahui bagaimana perlindungan hukum terhadap Warisan Budaya Takbenda tersebut.

Baca Juga : Melihat Kerajinan Tanduk Kerbau di Desa Wisata Keprabon Kabupaten Klaten

Lalu jikalau hal tersebut sudah tercatat dan mendapatkan payung hukum, bagaimana tindakan selanjutnya? Apakah hanya sekedar tercatat agar tidak diakuisisi oleh negara lain saja?  

Ironinya, hegemoni budaya popular saat ini mengubah pandangan masyarakat. Munculnya pemikiran bahwa budaya akan mengalami proses transformasi menjadi dan menghilangkan kebiasaan (kebudayaan) yang lama ini didominasi masyarakat yang membangun konstruksi identitas kekinian dengan sendi-sendi tatanan sosial-budaya yang dicoba untuk diubahnya. Maka, perlu adanya upaya internalisasi terhadap nilai-nilai warisan bangsa yang diperkuat dengan menempatkan peran campuran budaya secara seimbang baik ranah lokal maupun nasional. Sebagai manusia yang menghargai bangsa, maka jati diri yang dimiliki harus dikuatkan dan diberdayakan. Tidak hanya dicatat dan diakui saja namun lebih pada menawarkan dan menjaga serta memposisikan nilai-nilai identitas untuk mencapai konstruksi eksistensial. Konstruksi eksistensial dibentuk dari memahami, lalu mentransformasikan simbol identitas atas dasar dominasi diskursus budaya dan historis yang menyertainya. Tidak hanya dicatat, namun juga menjadi pelaku budaya itu sendiri agar terus eksis.

Secara makna, warisan budaya merupakan wujud peninggalan hasil pemikiran dan karya manusia masa lampau yang secara normatif mengandung nilai-nilai filosofis sebagai bentuk simbolisme dalam pusaran kehidupan masyarakat dahulu kala. Pemaknaan warisan budaya tidak hanya memahami dan mengerti bentuknya secara kronologis, melainkan ada upaya untuk melestarikan, menjaga serta memposisikannya ke dalam penguatan internalisasi di dalam kepribadian setiap manusia khususnya generasi sekarang yang bertujuan agar tindakan punahnya dapat dihindari. Menjaga warisan budaya diperlukan demi kelangsungan kebangsaan yang menekankan pada 1). Wawasan budaya dapat menyadarkan betapa pentingnya mempelajari kronologis sejarah bangsa dari sisi kemegahan budaya, 2). Sebenarnya dalam dimensi masa lampau, bangsa ini memiliki kemegahan yang besar disertai bukti hasil kebudayaannya, dan 3). Hasil karya masa lampau tidak hanya dipandang dalam bentuk visualisasi, melainkan memaknai nilai yang terkandung di dalamnya untuk dimanfaatkan dalam proses internalisasi di era sekarang sehingga penguatan sisi pengakuan bisa dirasakan baik secara lokal, nasional dan global. Pengakuan tersebut merupakan sebuah bentuk penghormatan yang bersifat etno-kultural dalam menjaga eksistensi.

 

Eksistensi Permainan Tradisional Sebagai Warisan Budaya Bangsa

Permainan Tradisional di Era Modern – Era transisi generasi Z saat ini cenderung bodoamat terhadap kehidupan sosial budaya. Ketakutan akan ketertinggalan zaman/kuno/ ngga up to date membuat generasi Z selalu mengikuti perkembangan teknologi. Tanpa disadari, perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern menyebabkan mulai melunturnya wacana kebudayaan nusantara kalangan masyarakat, perkembangan teknologi yang menghapus  ruang  dan  waktu  juga  memberi pengaruh besar serta krisis  karakter dan identitas serta integritas dikalangan generasi muda saat ini. Hal ini bisa dibilang cukup mengkhawatirkan karena apabila nilai-nilai kebudayaan hilang dan tidak teraktualisasi, masyarakat kita khususnya generasi muda akan kehilangan fondasi etik dan landasan fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang secara potensial akan berujung pada terpecah-belahnya persatuan bangsa.

Permainan dan bermain merupakan bagian dari dunia anak-anak. Melalui bermain permainan anak-anak dapat memperoleh kesenangan. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), bermain tidak lagi menjadi aktivitas fisik yang mendukung tumbuh kembang anak. Dampak dari globalisasi secara tidak sadar telah melunturkan nilai-nilai budaya yang telah menjadi identitas suatu komunitas. Globalisasi juga membawa mimpi buruk bahwa permainan tradisonal  hilang  ditelan zaman. Modernisasi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan permainan tradisonal kian memudar. Hadirnya smarthphone memberikan dampak yang cukup besar bagi anak-anak. Anak-anak mulai meninggalkan permainan tradisonal seperti lintang alihan, cublak-cublak suweng, dhakon, betengan, gamparan, gobak sodor, bekel, layang-layang, watu ghatheng, dham-dhaman, dhelikan, lompat tali, dan masih banyak lagi.

Permainan Tradisional di Era Modern – Maka dari itu hal yang harus dilakukan  oleh  generasi Z dalam  upaya mempertahankan budaya tradisional adalah dengan:1) Generasi milenial harus bisa menjaga budaya tradisi asli bangsa Indonesia, karena ini  adalah  identitas dan bernilai luhur dari nenek  moyang bangsa Indonesia. 2)Kemajuan teknologi justru bisa kita manfaatkan untuk mengemas secara kreatif budaya asli bangsa Indonesia untuk diperkenalkan di dunia internasional, 3) Mencintai budaya asli Indonesia bukanlah hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Justru akan bernilai positif jika bisa dengan kreatifitas menampilkan dan memperkenalkan kepada dunia. Banyaknya orang asing yang belajar tentang budaya Indonesia telah membuktikan, bahwa budaya Indonesia mempunyai nilai yang tinggi dan layak untuk dipelajari dan bahkan harus dilestarikan.

 

 

Sumber :

Gustiana Mega Anggitaa , Siti Baitul Mukarromahb , Mohammad Arif Alic. 2018. Eksistensi Permainan Tradisional Sebagai Warisan Budaya Bangsa. Journal Of Sport Science And Education (Jossae) Vol: 3, No: 2 October (2018)

Khoirul Huda, Yoga Ardian Feriandi, Pendidikan Konservasi Perspektif Warisan Budaya untuk Membangun History For Life /07/ Vol. 6. No.2. Tahun 2018.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910

 

 

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *