Faktor Penghambat dan Pendukung UKM Kuliner – Kendala dalam strategi pengembangan UKM kuliner adalah modal, bahan baku, peralatan, sumber daya manusia dan pertanian. faktor pertama adalah modal, jumlah modal yang masih kecil sulit dilakukan untuk mengembangkan usaha lebih lanjut. Oleh karena itu, Pemerintah Kota perlu menawarkan solusi dengan bantuan modal dalam bentuk pinjaman KUR (Kredit Usaha).
UKM kuliner sulit untuk menerima bahan baku untuk produk mereka. Hal ini disebabkan faktor musiman yang tidak menentu mempengaruhi harga jual barang di pasar, kualitas kurang stabil dan tidak dapat dijual semuanya karena tidak memiliki kriteria yang sesuai standardisasi. Oleh karena itu UKM kuliner bekerja dengan pedagang yang ada di pasar untuk memasok bahan baku dengan kualitas yang baik dan sesuai standar yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini diproduksi untuk menjaga kualitas produk kuliner.
Faktor penghalang yang ketiga adalah peralatan, peralatan UKM kuliner masih manual dan tradisional, sehingga UKM kuliner tidak bisa cepat saat melakukan proses produksi. Oleh karena itu pemerintah kota perlu menawarkan solusi membentuk kelompok yang kohesif hukum untuk mendapatkan bantuan aparatur negara. Faktor keempat kendalanya adalah sumber daya manusia. Hal tersebut sebagai sumbernya SDM UKM kuliner. SDM harus memiliki pengetahuan dan keterampilan. UKM di bidang kuliner perlu mengadopsi sistem SOP (prosedur operasi standar) terhadap sumber daya manusia dan berkomitmen terhadap aktivitas tersebut
Faktor penghalang kelima, yaitu kendala tempat dan fsilitas belajar UKM itu sendiri sehingga tidak terjadi produksi dalam skala besar karena keterbatasan tempat. Olehkarena itu pemerintah perlu menawarkan solusi pada UKM kuliner untuk bekerja dengan perusahaan kuliner lain untuk ekspansi perusahaan dan dapat,memiliki rumah produksi sendiri, yang kemudian diakuisisi sebagai tujuan wisata kuliner di kota.
Faktor pendukung strategi pengembangan UKM kuliner adalah perizinan, Pelatihan, Pemasaran dan asosiasi. Faktor pendukung pertama adalah perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota sangat bermanfaat bagi UKM kuliner dalam penjualan produknya. Selain itu, lisensi yang sifatnya yang bebas membuatnya mudah untuk membawa produk mereka ke pasar. Faktor kedua adalah pendidikan yang menjadi faktor pendukung. Pendidikan tersebut tidak hanya dimiliki oleh masyarakat yang mencakup didalam memasak, tetapi juga perlu menjelaskan area di luar memasak. Hal itu dilakukan untuk mengakomodir para pelaku UKM kuliner
Baca juga : Upaya Melestarikan Budaya Daerah: Relevansinya dengan Masa Sekarang
Faktor pendukung yang ketiga adalah pemasaran. Pemasaran dapat dilakukan dengan pengadaan pameran dan media social. Teknik pemasaran ini yang sangat berguna bagi UKM kuliner. UKM kuliner dapat mempresentasikan produknya kepada publik. Faktor keempat pendukung UKM kuliner adalah asosiasi. Dengan asosiasi maka UKM kuliner bisa dapat bertukar informasi dengan teman asosiasi itu karena asosiasi tidak hanya terdiri dari satu industri, tetapi juga dari satu daerah. Upaya lain sangat membantu adalah dengan menghadirkan UKM kuliner produk ke konsumen eksternal kota juga dengan organisasi mendukung UKM yang diperlukan untuk menggerakan UKM kuliner menjadi lebih maju.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat. Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di 0812-3299-9470.
No responses yet