Filosofi Keris dalam Budaya Jawa

Perkembangan teknologi dan informasi dalam era globalisasi dewasa ini, secara tidak langsung akan mempengaruhi gerak dinamika kehidupan seni budaya. Kemampuan seni budaya terutama kehidupan budaya etnis, akan mengalami perubahan kultur. Seni budaya tradisi yang tidak lepas dari ikatan nilai sosio-kultural (hubungan integral antara seni dan masyarakat), mulai terkoyak oleh perkembangan zaman melalui arus teknologi informasi. Kekentalan ikatan nilai kebersamaan yang membuahkan satu bentuk budaya yang memiliki dan diyakini, akhirnya sedikit demi sedikit bergeser. Ikatan nilai sosio-kultural beralih ke dalam ikatan individu-kultural. Orientasi terhadap kepentingan sosial masyarakat beralih atas kepentingan individu yang fungsional. Keris yang dulu merupakan karya tradisi yang punya ikatan sosio-kultural kini bergeser oleh kepentingan individu-kultural.

Keris sebagai artefak budaya, dalam perkembangan selanjutnya akan dihadapkan oleh dua kekuatan; kekuatan konservasi dan kekuatan progesif, kekuatan di mana satu pihak untuk melestarikan satu pihak ingin maju. Pandangan konservasi menghendaki segala kekuatan budaya selalu berorientasi kepada masa lalu, sehingga ada benang emas yang menghubungkan budaya kini dan budaya masa lalu tak terpisahkan oleh arus globalisasi. Pandangan progresif menghendaki adanya sebuah perubahan yang mengarah pada modernisasi budaya.

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.

Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 + 15 =

Latest Comments