Jogja Macet Dipenuhi Wisatawan – Hampir dipastikan setiap musim liburan di Jogja akan selalu diserbu wisatawan. Apalagi saat menjelang weekend di beberapa wilayah seperti Malioboro, jalan Parangtritis, Seturan, Kotabaru dan lainnya. Sebenarnya tidak selalu di musim liburan saja, melainkan juga pada hari-hari biasa yang selalu dipadati kendaraan di luar plat AB seolah warga Jogja harus mengalah dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Jogja. Hal tersebut juga dipertegas dengan imbauan agar warga Jogja yang sebaiknya di rumah saja.
“Ya enggak usah ngeluh [lalu lintas macet]. Kita jangan ngeluh, kita memasarkan wisata, orang sudah mau datang tapi kita ngeluh, ha pie. Ya jangan ngeluh kalau kita memang berharap orang lain masuk ke Jogja sebagai wisatawan, ya sudah dilakoni ikhlas saja,” ungkap Sultan, Rabu (28/12/2022).
Kehilangan momen liburan ke tempat wisata, biasanya warga Jogja memilih untuk menepi dari area perkotaan yang ramai wisatawan. Ia sudah paham, jika musim liburan jalanan akan macet dan menghambat mobilitas. Padahal orang Jogja sendiri juga ingin merasakan liburan. “Hari biasa sudah macet, apalagi hari libur Panjang. Kita kan juga pengen liburan” keluh salah satu warga Jogja dengan kemacetan yang selalu terjadi di Jogjakarta.
Keberadaan jalan tol yang sedang dibangun di area DIY, nantinya akan semakin membuka keran volume kendaraan masuk ke Jogja. Wisatawan akan semakin banyak. Jika tidak ada mekanisme yang dibuat untuk menanggulangi kepadatan maka situasinya diprediksi akan semakin parah di masa-masa mendatang. Diberlakukan sistem buka tutup, rekayasa lampu lalu lintas adalah salah satu diantara berbagai upaya untuk menanggulangi kemacetan, namun kenyataanya hal tersebut tidak benar-benar efektif.
Beberapa waktu lalu, Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan telah melakukan survei untuk memprediksi mobilisasi orang selama musim mudik Lebaran 2023. Dan berdasarkan hasil survei tersebut, potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2023 adalah 45,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Artinya, sebanyak 123,8 juta orang akan melakukan mobilisasi, di mana berdasarkan alasan bepergian, 106 juta orang (85,9 persen) beralasan mudik untuk pulang kampung dan 17,8 juta orang bertujuan liburan dan lainnya.
Baca juga : Harpitnas Jadi Opsi Selamatkan Perhotelan
Seperti dikutip dari Detik Oto, menurut pengamat transportasi yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno, pergerakan pemudik sebesar 77,3 juta orang (62,5 persen) berasal dari Pulau jawa. Daerah asal pemudik terbanyak berasal dari Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang). Berikutnya Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang) dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang). Sementara dari sisi lain, daerah tujuan terbanyak adalah Provinsi Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang). Selanjutnya Provinsi Jawa Timur 19,87 persen (24,60 juta orang), Provinsi Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8,07 juta orang) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang).
Kendaraan pribadi akan tetap mendominasi. Pemudik yang menggunakan mobil pribadi sebanyak 27,32 juta orang atau 22,07 persen, dan sepeda motor 20,30 persen (25,13 juta orang).
Jasa Marga sendiri mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengatur pergeraan jutaan manusia tersebut melalui tiga jurus, yakni:
- Larangan beroperasinya kendaraan berat (non sembako dan non BBM) pada jam-jam puncak di jalan tol.
- Skenario contra-flow (one way, satu jalur)
- Skenario ganjil-genap.
Selain itu, Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan juga akan memastikan bahwa semua pekerjaan perbaikan jalan akan selesai sebelum musim mudik 2023, dan jika pun belum selesai, maka seluruh pekerjaan akan dihentikan.
Tidak hanya orang luar daerah yang dapat berlibur, melainkan warga Jogja sendiri berharap pemerintah dapat meningkatkan tingkat antisipasinya dalam membludaknya kunjungan wisatawan di Jogjakarta agar warga lokal sendiri dapat merasakan berlibur di kota sendiri.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910
No responses yet