“Tahun ini merupakan tahun ketiga ISTA diselenggarakan, peserta untuk ISTA meningkat saat ini betjumlah 263 peserta dibanding tahun 2018 hanya 176 peserta. Ajang ini juga untuk mempromosikan destinasi pariwisata yang sudah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan sesuai Peraturan Menteri Pariwisata Nomor l4 Tahun 2016,” jelas Valerina Daniel kepada media disela acara malam penganugerahan ISTA Fest 2019, Kamis (26/9/2019). Ia mengatakan, destinasi yang menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan dinilai menjadi jawaban yang sesuai bagi berbagai pihak yang selama ini resah dengan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pariwisata.
Untuk itu, penerapan konsep tersebut dihadirkan dalam acara ISTAFest 209 yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi tiga rangkaian kegiatan yaitu ISTA Forum, ISTA Mart, dan ISTA Awards 2019. ISTAMart sendiri merupakan event yang berguna sebagai wadah promosi dan pemasaran destinasi-destinasi pariwisata yang telah mengimplementasikan konsep pariwisata berkelanjutan. Sedangkan ISTA Forum adalah forum diskusi yang menghadirkan pembicara intemasional dan nasional (ahli di bidang sustainable tourism dan marketing) untuk memperbincangkan topik dan peluang kelja sama dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Ia juga menjelaskan, ISTAFest pesertanya adalah seluruh pemangku kepentingan (pentahelix ABCGM) yang terdiri dari akademisi, bisnis (pelaku industri/usaha pariwisata), government (Pemerintah Pusat dan Daerah), communities (masyarakat dan mitra; UNWTO, Green Destinations, World Bank, SECO, UNDP) dan Media.
Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa ISTA dilaksanakan bukan sebagai kompetisi untuk membandingkan antar destinasi, daya tarik, atau bisnis pariwisata, akan tetapi untuk memotivasi destinasi lainnya agar dapat meningkatkan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Selain itu, penyelenggaraan ISTA juga bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta para pelaku pariwisata mengenai kegiatan pembangunan pariwisata berkelanjutan serta memberikan apresiasi kepada destinasi-destinasi yang telah menerapkan Prinsip pariwisata berkelanjutan.
“Tahun ini merupakan tahun ketiga ISTA diselenggarakan, peserta untuk ISTA meningkat saat ini betjumlah 263 peserta dibanding tahun 2018 hanya 176 peserta. Ajang ini juga untuk mempromosikan destinasi pariwisata yang sudah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan sesuai Peraturan Menteri Pariwisata Nomor l4 Tahun 2016,” jelas Valerina Daniel kepada media disela acara malam penganugerahan ISTA Fest 2019, Kamis (26/9/2019). Ia mengatakan, destinasi yang menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan dinilai menjadi jawaban yang sesuai bagi berbagai pihak yang selama ini resah dengan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pariwisata.
Untuk itu, penerapan konsep tersebut dihadirkan dalam acara ISTAFest 209 yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi tiga rangkaian kegiatan yaitu ISTA Forum, ISTA Mart, dan ISTA Awards 2019. ISTAMart sendiri merupakan event yang berguna sebagai wadah promosi dan pemasaran destinasi-destinasi pariwisata yang telah mengimplementasikan konsep pariwisata berkelanjutan. Sedangkan ISTA Forum adalah forum diskusi yang menghadirkan pembicara intemasional dan nasional (ahli di bidang sustainable tourism dan marketing) untuk memperbincangkan topik dan peluang kelja sama dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Ia juga menjelaskan, ISTAFest pesertanya adalah seluruh pemangku kepentingan (pentahelix ABCGM) yang terdiri dari akademisi, bisnis (pelaku industri/usaha pariwisata), government (Pemerintah Pusat dan Daerah), communities (masyarakat dan mitra; UNWTO, Green Destinations, World Bank, SECO, UNDP) dan Media.
Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa ISTA dilaksanakan bukan sebagai kompetisi untuk membandingkan antar destinasi, daya tarik, atau bisnis pariwisata, akan tetapi untuk memotivasi destinasi lainnya agar dapat meningkatkan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Selain itu, penyelenggaraan ISTA juga bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta para pelaku pariwisata mengenai kegiatan pembangunan pariwisata berkelanjutan serta memberikan apresiasi kepada destinasi-destinasi yang telah menerapkan Prinsip pariwisata berkelanjutan.
No responses yet