Adanya kebijakan pemerintah terkait PPKM Darurat se Jawa-Bali, berdampak terhadap perekonomian khususnya di Kota Yogyakarta yang mengandalkan pada sektor Pariwisata. Hal ini disebabkan oleh ditutupnya daya tarik wisata sehingga membatasi pergerakan wisatawan yang datang di Yogyakarta dan berdampak pada jasa akomodasi.
Di lain sisi, meskipun adanya pembatasan pergerakan wisatawan, antusiasme masyarakat untuk berpariwisata masih cukup tinggi, dan hal ini perlu diantisipasi oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dengan membuat kajian Analisis Pasar Wisata (Tata Kelola Baru Kepariwisataan di Kota Yogyakarta pasca PPKM Darurat) sehingga dapat terbentuk tata kelola perjalanan yang aman sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 pasca PPKM Darurat.
Kemudian hasil kajian menunjukkan kondisi pasar pariwisata Kota Yogyakarta pasca PPKM Darurat dapat diukur dari wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta sebelum dan saat pandemi sangat beragam, ada yang satu kali maupun yang sudah berkali-kali berkunjung. Selain itu terlihat perbedaan antara frekuensi kunjungan wisatawan pada saat sebelum dan saat pandemi. Frekuensi wisatawan berkunjung ke Kota Yogyakarta yang terbanyak adalah lainnya yaitu sebanyak 53 pada sebelum pandemi dan 75 pada saat pandemi. Artinya terjadi peningkatan frekuensi kunjungan wisatawan pada saat sebelum dan saat pandemi di bagian pilihan lainnya. Berdasarkan data yang lainnya juga menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan wisatawan relatif tidak sesering pada saat sebelum pandemi. Pada saat sebelum pandemi terdapat 48 responden yang memilih, sedangkan saat pandemi terjadi penurunan yaitu 38. Begitu juga pada akhir pekan/seminggu sekali pada saat sebelum pandemi yaitu 47 sedangkan pada saat pandemi menurun menjadi 17. Artinya wisatawan masih membatasi kunjungan berwisata.
Kami ucapkan terimakasih kepada Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, atas kepercayaan dan kerjasamanya terhadap kami, PT. Jogja Tama Tri Cita, sehingga telah tersusun dokumen Kajian Analisa Pasar Wisatawan Kota Yogyakarta.
Tahun Kajian : 2021
Rekanan : Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Penyusun Kajian : PT. Jogja Tama Tri Cita
Kode Kajian : 007/01/2021