mostbet az casinolackyjetmostbet casinopin up azerbaycanpin up casino game

Melihat Malioboro Sebagai Pusat Belanja Wisatawan di Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta sebagai salah satu destinasi pariwisata di Indonesia yang memiliki keunikan dan ciri khas sendiri dibandingkan dengan destinasi-destinasi lainnya. Berada di jalur lintas selatan sehingga menguntungkan bagi perkembangan potensi pariwisata, salah satunya dengan adanya pusat-pusat aktivitas perkotaan yang berkembang setiap tahun. Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata ke dua di Indonesia dengan berbagai macam potensi. Adanya berbagai macam atraksi wisata yang ditawarkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Jenis wisata yang diminati wisatawan Yogyakarta adalah Malioboro, kegiatan pariwisata identik dengan berbelanja. Adanya wisata belanja Malioboro menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Malioboro menawarkan atraksi belanja, dihuni oleh aktivitas para PKL yang menawarkan berbagai produk, seperti souvenir, pernak-pernik, kaos, batik, kerajinan, dan lainnya. Keadaan tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan. Perkembangan Malioboro sebagai wisata belanja yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, membawa pengaruh pada pertumbuhan jasa akomodasi di Jalan Sosrowijayan dan Dagen. Secara tidak langsung berkembangnya Malioboro berpengaruh pada pertumbuhan jasa akomodasi yang dimaksudkan untuk menunjang aktivitas wisata. Keberadaan pariwisata membutuhkan sarana dan prasarana penunjang untuk melayani wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata. Para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta memilih Malioboro sebagai tolak ukur dalam menentukan lokasi tujuan wisata. Sejak berkembangnya Malioboro, menyebabkan pertumbuhan jasa akomodasi di Jalan Sosrowijayan dan Dagen, hingga saat ini jumlah jasa akomodasi yang ada mengalami peningkatan setiap tahun. Jalan Sosrowijayan dan Dagen menjadi kawasan komersial yang ramai. Hampir sulit untuk menemukan penduduk asli kampung ini, karena adanya perubahan dan alih fungsi bangunan.

Pada umumnya kecenderungan suatu daerah untuk mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi kemajuan wisata dan perkembangan ekonomi daerah. Industri pariwisata yang mulai tumbuh di Malioboro terlihat dari adanya bangunan kegiatan komersial berupa jasa akomodasi. Industri pariwisata menyangkut apasaja yang perlu disediakan dalam pemenuhan kebutuhan wisatawan. Malioboro disebut sebagai kawasan komersial yang sedang mengembangkan industri jasa akomodasi wisatawan. Implikasinya dapat dilihat pada titik-titik keramaian yang ada di sekitarnya.

Kecenderungan memanfaatkan segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai potensi daerah yang menjadi lokasi tujuan wisata. Ketertarikan penduduk disekitar Malioboro untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk dibangun jasa-jasa akomodasi yang mendatangkan keuntungan. Semakin dekat dengan Malioboro maka semakin ramai usaha jasa akomodasi. Keuntungan yang diperoleh semakin tinggi. Industri pariwisata dan komersialisasi merupakan bagian dari sebuah investasi, dengan melakukan segala cara untuk dapat mengembangkan usahanya. Industri pariwisata menjadi bagian dari Malioboro yang mampu menumbuhkan peningkatan ekonomi dari berbagai sektor dan mampu mengalahkan kegiatan ekonomi. Perkembangan Malioboro sebagai industri pariwisata mampu mendatangkan keuntungan bagi pelaku usaha, mendatangkan peluang terbukanya lapangan pekerjaan baru.

Malioboro menjadi ikon yang cukup melekat di kalangan masyarakat lokal Yogyakarta hingga mancanegara. Lokasinya yang cukup strategis serta identik pula dengan Kota pelajar dan wisata menjadikan Malioboro sebagai daya tarik wisata yang terkenal. Malioboro dikenal sebagai kawasan yang menyimpan kenangan dan filosofis karena selalu menjadi kunjungan wajib wisatawan saat berada di Kota Yogyakarta. Seiring waktu berjalan, animo masyarakat yang berkunjung ke kawasan ini semakin banyak sehingga diperlukan revitalisasi secara berkala untuk dapat berkembang dan beradaptasi sesuai kebutuhan dan kapabilitas sebagai kawasan wisata. Perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada persepsi dan penilaian pengunjung terhadap lokasi-lokasi tertentu di kawasan Malioboro

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − 20 =

Latest Comments