Penerapan sietem modular pada rancangan arsitektur telah diterapkan sejak zaman dahulu namun telah mengalami perkembangan pada masa sekarang yaitu pada masa dahulu. Modul ditetukan oleh besaran ukuran kolom dan jarak kolom yang berlaku pada saat itu sedangkan sekarang modul merupakan suatu kebutuhan karena adanya industry bahan-bahan bangunan (modular prefabrikasi) yang memerlukan koordinasi dari bermacam-macam bahan bangunan. Kebutuhan dimasa sekarang menuntut pembangunan yang cepat dan efisien dengan tetap mempertahankan nilai-nilai arsitektur yang baik secara fungsi dan estetika bangunan, oleh karena itu diperlukan sistem penyelesaian bangunan secara praktis yaitu sistem koordinasi modul yang dapat menghemat waktu, biaya, bahan bangunan dan tenaga kerja. Sistem ini mengatur semua komponen bangunan yang berhubungan satu dengan yang lain didalam ukuran-ukuran yang berdasarkan modul atau dimensi unit (Sutisna dan Purnama, 1983).
Bangunan modular merupakan sistem pembangunan yang terdiri dari beberapa modul yang dirancang sedemikian rupa dengan sistem fabrikasi. Tujuan dari sistem pembangunan ini agar waktu yang digunakan lebih singkat dan menekan biaya pembangunan.
Ada beberapa perbedaan antara sistem modular dan konvensional. Pada sistem modular, proses perencaan lebih kompleks karena memerlukan perencanaan yang matang dan beberapa tahap kegiatan. Sistem ini lebih efisien jika digunakan untuk bentuk bangunan yang teratur, karena sifat pekerjaan yang berulang. Waktu yang dibutuhkan untuk memyelesaikan pembangunan lebih cepat karena dilaksanakan secara paralel. Begitu pula dengan biaya yang lebih murah untuk bangunan bentuk teratur. Pembangunan sistem modular memerlukan keahlian khusus, namun tenaga yang dibutuhkan lebih sedikit. Hal ini membuat pelaksanaan konstruksi lebih sederhana, begitu pula dengan pengawasan dan pengendalian. Ruang kerja yang dibutuhkan juga relatif lebih kecil karena dilakukan sebagian besar di pabrik.
Lain halnya dengan sistem konvensional. Pada sistem konvensional ini proses perencanaan lebih sederhana karena tidak memerlukan pemikiran yang kompleks. sistem ini akan lebih efisien untuk bangunan yang tidak teratur dan tidak berulang untuk sifat pekekerjaanya. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan lebih lama, namun biaya yang dibutuhkan lebih murah jika bangunan tidak teratur. Karena teknologi yang digunakan masih konvensional, maka tenaga yang diperlukan juga lebih banyak. Untuk sistem ini, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian lebih kompleks, sehingga ruang kerja yang diperlukan pun lebih luas.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.
Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata
Architecture, Modular Architecture, Design, Building, Construction, Modular
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470
No responses yet