Neraca Satelit Pariwisata Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019

Sektor jasa pariwisata merupakan satu-satunya sektor yang tidak mengalami defisit dan diperkirakan akan semakin besar pada masa mendatang mengingat besarnya potensi kepariwisataan di Jawa Tengah. Dengan semakin besar upaya masyarakat, kalangan bisnis dan pemerintah di daerah memungkinkan potensi tersebut dapat dikelola dan dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan daerah.

Penerimaan daerah merupakan dampak langsung bagi perekonomian. Hal ini, karena belanja konsumsi dari wisatawan yang langsung dapat dinikmati oleh kegiatan penunjang pariwisata seperti akomodasi, restoran, transportasi, hiburan dan sejenisnya. Adapun dampak tak langsungnya dapat dirasakan oleh sektor-sektor ekonomi terkait dengan sektor pariwisata. Sebagai contoh, jika wisatawan mancanegara membeli kopi, maka tidak hanya sektor perdagangan yang mendapatkan manfaat, akan tetapi industri pengolahan kopi dan petani kopi ikut merasakannya.

Kegiatan pariwisata di Provinsi Jawa Tengah mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan asli daerah dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung. Sektor pariwisata Provinsi Jawa Tengah sangat berperan dalam mendorong peningkatan produksi dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah. Dampak kegiatan pariwisata terhadap perekonomian Jawa Tengah merupakan dampak dari pengeluaran wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara terhadap variabel. Untuk mengetahui dan mempelajari kaitan sektor satu dengan sektor lain di bidang pariwisata, maka diperlukan sebuah alat analisis berupa tabel input-output (I-O).

Neraca Satelit Pariwisata merupakan suatu sistem, konsep dan metode tampilan informasi kuantitatif yang menyediakan perangkat analisis yang menyeluruh (general), kompak (compact), saling terkait (interconnected), konsisten (consistent) dan control (control). Melalui perhitungan Neraca Satelit Pariwisata Daerah (NESPARDA) tabel I-O merupakan instrument penting untuk mengukur dampak permintaan akhir terhadap output yang meliputi pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok serta ekspor barang dagangan sehingga bisa dikatakan bahwa kegiatan pariwisata dapat diukur besar pengeluaran wisatawan baik mancanegara maupun nusantara dalam beraktivitas wisata selama 2018.

PT Kirana Adhirajasa Indonesia, selaku konsultan pariwisata mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pariwisata Kota Surakarta dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Neraca Satelit Pariwisata Daerah (NESPARDA) Jawa Tengah yang bertujuan untuk menganalisis tentang dampak pariwisata terhadap aspek perekonomian daerah di Provinsi Jawa Tengah dan melihat peranan kegiatan pariwisata terhadap ekonomi nasional yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *