Belanja menjadi komponen rantai pariwisata yang semakin relevan. Belanja telah menjadi faktor penentu yang mempengaruhi pilihan tujuan, komponen penting dari keseluruhan pengalaman perjalanan dan, dalam beberapa kasus, motivasi perjalanan utama. Dengan adanya keinginan untuk berbelanja, pengembangan pariwisata belanja adalah fenomena yang menarik perhatian para pembuat kebijakan, akademisi dan pemimpin bisnis di seluruh dunia. Kota Surakarta, sebagai salah satu kota yang disebut “surga belanja” telah menarik banyak wisatawan mancanegara (wisman). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa penilaian wisatawan mancanegara terhadap loyalitas wisata belanja di Kota Surakarta.
Potensi Pariwisata Solo (Surakarta) dapat berasal dari sudut mana di kota kecil ini, kehidupan malam Kota Surakarta faktanya menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk tetap berkunjung ke Kota Surakarta. Wisata Kuliner malam, HIK (Hidangan Istimewa Kampung)/ Wedangan, menjadi kunci dalam wisata malam Surakarta. Di Surakarta, wedangan sangat mudah ditemui diberbagai sudut kota ini, Pemkot Surakarta sendiri mengijinkan wedangan untuk buka sampe larut malam, dan faktanya, menjelang pagi pun masih terdapat orang yang berkunjung, baik dari dalam kota maupun pengunjung luar kota. Masyarakat Surakarta sendiri tidak menolak jika Surakarta mendapat sebutan sebagai sebagai “Kota Yang Tidak Pernah Tidur”, karena memang seperti itu dan sudah ciri khas Kota Surakarta.
Pembelanjaan wisatawan dianalisis berdasarkan olah data survei wisatawan di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat bahwa Akomodasi menjadi item pembelanjaan tertinggi yang dikeluarkan oleh wisatawan di Kota Surakarta, sebanyak Rp309.537. Kemudian untuk makan dan minum wisatawan menghabiskan Rp 130.283, hal ini karena Kota Surakarta terkenal dengan wisata kuliner. Selanjutnya untuk berbelanja oleh-oleh (kuliner) wisatawan menghabiskan Rp 104.500, biro perjalanan wisata menghabiskan Rp 103.098. Wisatawan tertarik pula untuk berbelanja produk kerajinan berasal dari kriya, sebesar Rp 96.356, serta berbelanja untuk produk kesehatan dan kecantikan sebanyak Rp 92.009.
Selama berwisata di Surakarta, wisatawan mengekuarkan biaya untuk Transportasi lokal sebanyak Rp 85.912. Kemudian tertarik pula untuk melihat seni pertunjukan dengan rata-rata mengeluarkan uang sebesar Rp 82.647. Terakhir, wisatawan membayar jasa untuk Pemandu Wisata sebesar Rp 54.210. Secara keseluruhan, per satu hari wisatawan di Kota Surakarta rata-rata mengeluarkan pembelanjaan sebesar Rp 1.187.538 untuk berwisata di Kota Surakarta.
No responses yet