Objek Wisata Alam Pantai Paropo Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi

Objek wisata alam pantai paropo kecamatan silahisabungan, Kabupaten Dairi adalah bagian dari kawasan Danau Toba yang merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang ada di provinsi sumatera utara. Kawasan ini juga merupakan salah satu bagian dari 7 Geotrail yang  ada  di  Kawasan  Danau  Toba dan termasuk  dalam Karo Dairi Geotrail yang  tepatnya  di Geosite Silalahi. Destinasi Wisata Alam Pantai Paropo merupakan salah satu destinasi wisata alam yang digemari oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat dari luar bahkan mancanegara. Hal ini dikarenakan tempat wisata alam Pantai Paropo memiliki panorama alam yang menawarkan keindahan Danau Toba dan pegunungan yang mengelilingi tempat wisata tersebut. Destinasi wisata alam Pantai Paropo dicirikan dengan adanya sebuah pulau kecil yang hanya berjarak 5 meter dari bibir pantai. Untuk mencapai lokasi destinasi wisata alam Pantai Paropo ini perlu menempuh jarak yang jauh dan persiapan yang intensif, karena perlu berkendara melewati fitur alam seperti pegunungan dan lereng serta suhu yang berbeda, dan tempat-tempat tersebut dipandu oleh rambu-rambu jalan. dan gerbang yang menunjukkan letak dan arah tujuan yang akan dicapai. Saat berkunjung ke objek wisata alam Pantai Paropo ini hanya dikenakan biaya parkir, dengan biaya parkir kendaraan roda dua sebesar Rp5.000. 1 satuan kendaraan. Biaya tambahan lainnya termasuk sewa lapangan, yaitu Rp 30.000 per lapangan pada hari kerja dan Rp 50.000 per lapangan pada hari libur nasional. Sebagian besar penduduk Kecamatan Silahisabungan adalah Batak Toba, dimana Kecamatan Silahisabungan memiliki situs budaya yang disebut Monumen Silahisabungan, yang  juga terletak di dekat tujuan wisata alam Pantai Paropo, tepatnya di Desa Silalahi. Setiap tahunnya, Pesta Tugu Silahisabungan menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik kawasan wisata alam Pantai Paropo yang memungkinkan kawasan pesisir khususnya kawasan Silahisabungan dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata. Destinasi wisata Pantai Paropo masih dalam kondisi kurang baik. Terlihat tidak adanya petugas keamanan di destinasi wisata untuk menjaga ketertiban, sehingga wisatawan yang berkunjung merasa tidak nyaman berada di destinasi wisata tersebut. Mengenai kejahatan, penyakit, kecelakaan dan gangguan yang disebabkan oleh masyarakat, sejauh ini tidak ada insiden atau insiden yang melibatkan wisatawan dan masyarakat atau tokoh. Selain keindahan alam yang ditawarkan Pantai Paropo sebagai destinasi wisata alam, ada juga hal-hal yang menghambat lokasi objek wisata tersebut seperti:
  1. Angin kencang dan tidak menentu yang mengganggu wisatawan yang berkunjung dan merusak fasilitas di tempat tujuan wisata.
  2. Air pasang setiap 7-10 bulan, debit air berkurang sehingga menghambat aktivitas wisata pengunjung. Dan pada bulan ke 11 – 6, aliran air meningkat bahkan melebihi batas bendungan laut kira-kira. Sampah yang terbawa angin dari arah Toba, Parapat atau Samosiri, menyebabkan pencemaran lingkungan di sekitar lokasi wisata.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × 5 =

Latest Comments