Pariwisata dan Revolusi Sosial

Revolusi Sosial merupakan bentuk perubahan sosial yang berlangsung cepat, konsisten mengarah kepada kemajuan, progresifitas dan pusat kemapanan. Secara linier, revolusi sosial identik dengan evolusi sosial hanya saja berbeda pada tempo kecepatan. Secara revolusi, Perubahan hubungan baik diantara masyarakat dengan wisatawan dalam jalinan resiprositas dan kekeluargaan dapat berlangsung secara cepat dan signifikan menjadi hanya terbatas pada kegiatan professional bisnis seiring dengan percepatan pembangunan pariwisata dan ketersediaan fasilitas penunjang pariwisata.

Demikian, perubahan sikap positif masyarakat kepada wisatawan dapat berlangsung cepat menjadi semakin negatif. Fase euphoriabisa langsung berubah menjadi bersikap annoyance atau antagonis akibat perkembangan pariwisata yang cepat.Percepatan perkembangan daerah tujuan wisata bisa berakibat terhadap lompatan fase keterlibatan dalam proses evolusi menjadi konsolidasi atau berlangsung sama persis dengan tahapan fase evolusi tetapi dengan tempo yang lebih cepat. Serupa dengan itu dapat terjadi dalam tahap pemasaran pariwisata, sebagaimana pemasaran berorientasi produk berubah drastis menjadi pemasaran pariwisata berorientasi konsumen akibat semakin kompetitifnya pelaku pasar di sektor pariwisata.

Baca Juga : Identifikasi Taman Safari Bogor sebagai Destinasi Incentive

Proses percepatan perubahan sosial dan lompatan fase evolusi disektor pariwisata tidak luput dari kebutuhan, media dan kondisi keberadaan kelompok sosial di sektor pariwisata. Kemajuan industri pariwisata, kecanggihan teknologi dan media, perubahan ideologis, krisis kepercayaan,solidaritas, mendesaknya kebutuhan perluasan jaringan organisasi dan pengembangan modal menunjukan beragam faktor stimulant dari proses revolusi sosial. Keuntungan dari revolusi sosial memediasi pergerakan kelompok sosial lebih cepat mencapai pusat kemapanan yang diinginkan. Konsekuensinya, seringkali kelompok revolusioner harus rela kehilangan identitas konservatifnya, krisis ruang dan waktu akibat tingginya mobilitas serta terlalu western oriented.

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.

Kata kunci: Konsultan pariwisata, kajian pariwisata, RIPPARDA, Bisnis Plan.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *