Proses pengajuan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia UNESCO sudah dimulai sejak tahun 2014. Kemudian ditetapkan sebagai tentative list UNESCO di tahun 2017. Dalam perjalanannya, tahun 2019 naskah usulan untuk UNESCO telah melewati proses voluntary submission. Berbagai upaya terus dilakukan agar Sumbu Filosofi diterima sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
Tema pengajuan Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia UNESCO bertajuk The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks. Ketika semua proses penilaian telah selesai, Komite Warisan Dunia UNESCO akan menetapkan daftar properti yang merupakan bagian dari warisan budaya dan alam yang dianggap memiliki Nilai Universal Luar Biasa (Outstanding Universal Value).
Pengajuan nominasi ini sangat penting bagi Yogyakarta. Karena menjelaskan bagaimana outstanding universal value “The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks” yang merupakan warisan salah satu leluhur dan pahlawan bangsa, Pangeran Mangkubumi akan dilindungi, dilestarikan dan dikelola dengan baik untuk generasi sekarang dan mendatang. Nilai historis dan filosofinya tidak akan hilang dan terus terjaga dari generasi ke generasi.
Salah satunya adalah dengan mengatur secara ketat pembangunan dan perubahan yang akan dilakukan di Kawasan Sumbu Filosofi. “Penetapan itu nanti kalau ada pembangunan dan sebagainya harus sesuai keputusan UNESCO, tidak sembarang asal mengijinkan. Nanti unsurnya Pemda, Kota, asosiasi-asosiasi perwakilan penduduk yang ada wilayah itu,” imbuh Sri Sultan.
Ada dua komponen yang masuk ke dalam daftar warisan dunia. Komponen pertama (Sumbu Filosofi) adalah sumbu selatan-utara sepanjang 6 km di Kota Yogyakarta, dengan Kompleks Kraton sebagai pusatnya beserta monumen, bangunan, dan ruang lain yang menjadi landmark di sepanjang sumbu tersebut. Komponen tersebut terdiri dari Sumbu Filosofi Selatan, Beteng, Plengkung dan Pojok Beteng, Kompleks Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Tamansari, Kagungan Dalem Masjid Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sumbu Filosofi Utara, Pasar Beringharjo, Kompleks Kepatihan dan Tugu. Sedangkan
Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis sebagai pengelola yang mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan dan kebijakan di area yang dinominasikan sebagai warisan dunia, merupakan lembaga yang dirintis untuk mengawal proses nominasi sekaligus sebagai embrio lembaga pengelola warisan dunia. Di dalam lembaga ini terdapat 2 seksi yaitu Seksi Perencanaan dan Seksi Edukasi, Humas, Monitoring dan Evaluasi serta 1 sub bagian Tata Usaha. Seksi Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan teknis perencanaan, penelitian, kerjasama dan pengembangan kebijakan perencanaan pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi. Seksi Edukasi, Humas, Monitoring, dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan edukasi dan kehumasan nilai penting kawasan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, keuangan, kepegawaian, pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan laporan kinerja. Saat ini tugas dan fungsi UPT BPKSF ini masih sangat terbatas dan dirasa belum maksimal melakukan kerja sebagai sebuah lembaga pengelola kawasan warisan dunia.
Dalam proses pengajuan menjadi warisan dunia, management plan telah disusun dan saat ini sedang dalam proses melengkapinya dengan penyusunan indikator monitoring Kawasan Sumbu Filosofi. Proses penyusunan indikator monitoring ini bertujuan untuk menguatkan upaya pelestarian mengingat kawasan sumbu filosofi tidak lepas dari tekanan pembangunan, lingkungan, bencana, pariwisata berkelanjutan dan penduduk. Kawasan Sumbu Filosofi juga dikelola oleh 3 pemerintahan yaitu Pemerintah Daerah DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Bantul. Upaya pelestarian kawasan saat ini masih memerlukan perbaikan terutama dalam hal penerapan aturan, koordinasi antar pemerintah dan stakeholder terkait.
Kawasan Sumbu Filosofi yang terdiri dari jalan dari Panggung Krapyak sampai ke Tugu dengan atribut-atributnya di 6 Kemantren dan 1 Kapanewon dengan beragam komunitas dan latar belakang yang berbeda-beda. Sejak 2020 Dinas Kebudayaan DIY telah bekerjasama dengan perwakilan wilayah tersebut yang disatukan dalam wadah yang disebut Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) Kawasan Sumbu Filosofi. Pokjanis Kawasan Sumbu Filosofi ini bertugas untuk melaporkan apa saja yang terjadi di wilayah mereka, seperti rencana pembangunan, penyelenggaraan event di kawasan Sumbu Filosofi dan juga menjadi garda depan edukasi mengenai pengajuan Kawasan Sumbu Filosofi menjadi warisan dunia kepada masyarakat di wilayahnya. Walaupun program ini telah berjalan akan tetapi pemberdayaan masyarakat di wilayah belum maksimal.
Sejak 2015 Dinas Kebudayaan DIY telah menerbitkan buku Yogyakarta City of Philosophy, majalah Mayangkara, buku Kraton Yogyakarta pusat budaya Jawa, booklet The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks, Buku Mewarnai Yogyakarta Warisan Dunia, menyelenggarakan event Jogja Heritage Week, Sosialisasi Yogyakarta Warisan Dunia dan tidak lupa meluncurkan website warisan dunia. Semua upaya tersebut bertujuan sebagai sarana edukasi dan publikasi mengenai pengajuan Yogyakarta Warisan Dunia. Akan tetapi yang perlu digarisbawahi kemudian adalah perlu ada formula edukasi dan publikasi terutama untuk penerapan kaidah pelestarian kawasan sumbu filosofi yang bisa dipahami oleh masyarakat dan semua stakeholder terkait.
Berdasarkan kondisi dan permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui UPT Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis (BPKSF) Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melakukan kegiatan Pendampingan Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi. Dalam kegiatan ini Dinas Kebudayaan DIY melalui BPKSF akan mengundang George Town World Heritage Incorporated untuk memberikan masukan dan pelatihan pengelolaan kawasan warisan dunia terutama mengenai kelembagaan, pelestarian kawasan, pemberdayaan masyarakat, edukasi dan publikasi.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.
Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470
No responses yet