Desa wisata menerapkan konsep pemberdayaan masyarakat. Karena itu, partisipasi masyarakat merupakan komponen terpenting dalam pengembangan desa wisata. Pentingsari termasuk salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman. Secara geografis, bentuk Desa Wisata Pentingsari sangat unik seperti semenanjung di mana sebelah barat terdapat lembah yang sangat curam yaitu Kali Kuning dan sebelah selatan terdapat lembah yang berupa Goa Ledok/Ponteng dan Gondoran, sementara sebelah timur terdapat lembah yang curam yaitu Kali Pawon dan sebelah utara merupakan dataran yang dapat berhubungan langsung dengan tanah di sekeliling Kelurahan Umbulharjo sampai ke pelataran Gunung Merapi.
Pentingsari masuk dalam kategori desa wisata mandiri berdaya saing. Kategori ini diberikan oleh Dinas Pariwisata Sleman pada tahun 2018 karena desa tersebut mampu menerapkan konsep pariwisata berbasis masyarakat. Dalam konsep ini, partisipasi masyarakat menjadi komponen utama dalam keberhasilan desa wisata. Partisipasi masyarakat dimulai dari tahap pengambilan keputusan, implementasi, menikmati hasil, dan evaluasi.
Pada tahun 1990, Dusun Pentingsari termasuk salah satu dusun miskin di antara dusun-dusun yang ada di lereng Gunung Merapi. Dusun ini mempunyai tingkat perekonomian yang relatif rendah dan kehidupan masyarakat yang masih sederhana. Kondisi geografis dusun cukup terpencil karena sulitnya akses ke wilayah sekitarnya. Demikian juga kondisi lahan kurang subur dengan luas wilayah 103 ha dengan komposisi lahan pekarangan, perkebunan, daerah aliran sungai dan sebagian kecil persawahan. Mata pencaharian masyarakat adalah petani, pegawai swasta, dan PNS dengan kepemilikan lahan yang cukup luas, namun hasil pertanian kurang dihargai di pasaran. Kondisi ini mengakibatkan tingkat perekonomian masyarakat rendah. Seiring berjalannya waktu, beberapa masyarakat mulai menyadari bahwa mereka harus mengubah keadaan masyarakat. Kesadaran ini mendorong mereka untuk mulai mencari ide bagaimana membangun dusun dengan tetap mempertahankan tradisi dan kearifan lokal yang ada. Berbagai potensi alam dan keragaman budaya yang ada di Pentingsari akan memiliki nilai lebih apabila dijadikan suatu objek wisata. Masyarakat harus membuka diri dan membangun interaksi positif dengan dunia luar untuk dapat berkembang. Selanjutnya dipilih konsep desa wisata dengan latar belakang bahwa melalui desa wisata akan dapat mengakomodasi semua komponen masyarakat untuk aktif bergerak sebagai subjek dan bukan hanya objek.
Masyarakat perintis desa wisata kemudian melakukan sosialisasi terkait ide pembentukan desa wisata kepada seluruh masyarakat di Dusun Pentingsari. Sosialisasi awal ini penting dilakukan mengingat mayoritas masyarakat dusun bermata pencaharian sebagai petani dan PNS. Proses sosialisasi dilakukan melalui rembug dusun dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang konsep desa wisata dan berbagai dampak dari kegiatan wisata di dusun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat cukup antusias dalam setiap pertemuan dusun. Semua elemen masyarakat selalu hadir dalam kegiatan rembug dusun yang membahas rencana pembentukan desa wisata tersebut seperti perwakilan RT, RW, pamong desa, BPD, dan beberapa perwakilan kepala keluarga. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diberikan kesempatan untuk memberikan ide dan saran terkait pembentukan desa wisata karena masyarakat yang paling mengetahui potensi dan kebutuhannya. Selain itu, masyarakat nantinya akan menjadi pelaku kegiatan wisata sehingga semaksimal mungkin arah pengembangan desa wisata disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki masyarakat.
Pada tahap perencanaan dan pengambilan keputusan, sebagian besar masyarakat Pentingsari terlibat langsung dari awal perencanaan, sosialisasi ke masyarakat dan pemerintah setempat hingga pengambilan keputusan tentang pembentukan desa wisata. Partisipasi implementasi ditunjukkan dalam bentuk sumbangan pemikiran, materi, dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan wisata. Pada tahap ini masyarakat secara sukarela melakukan berbagai bentuk pengembangan untuk meningkatkan kualitas layanan homestay di Pentingsari. Selain itu, masyarakat aktif terlibat dalam kelompok-kelompok usaha wisata lain seperti pemandu wisata, konsumsi, dan atraksi kesenian. Masyarakat juga bersedia mengikuti berbagai pelatihan terkait pengembangan desa wisata baik yang diselenggarakan pemerintah, swasta, dan masyarakat.
No responses yet