PENGETAN YASAN-DALEM PARA NATA

Manuskrip merupakan koleksi langka yang dipunyai oleh setiap bangsa di belahan dunia. Masyarakat bisa mempelajari perjalanan hidup leluhurnya melalui naskah lama yang telah dianggit leluhurnya. Manuskrip sangat penting utuk dikaji dan dijaga kelestariannya karena ini merupakan jejeak sejarah yang sangat penting. Ini juga merupakan warisan masa lampau yang memuat pengetahuan yang berkaitan dengan realitas atau kondisi sosiokultural yang berlainan dengan kondisi sekarang.

Manuskrip juga mengandung informasi yang tak sembarangan dari bidang sastra, agama, hukum, adat istiadat, dan lannya. Informasi yang berada di manuskrip dapat membantu atau menjadi panduan bagi penekun sejarah maupun peneliti di bidang humaniora tatkala mempelajari topik yang dikajinya.  Contohnya adalah pangetan yasan-dalem paranata.

Manuskrip ini telah dilaporkan oleh Yatini Wahyuningsih, SE, M.Si pada tanggal 28 Juni 2021 di Surakarta. pangetan yasan-dalem paranata merupakan manuskrip yang merekam pengetahuan tentang arsitektur dari bangunan-bangunan yang berada di bawh kepemilikan keraton Kasunanan Surakarta. Manuskrip ini disusun oleh Raden Mas Ngabehi Prajakintaka pada tahun 1920-1936 di Surakarta yang penulisannya disusun menggunakan aksara dari bahasa Jawa. pangetan yasan-dalem paranata ini dibuat sezaman dengan masa pemerintahan Paku Buwana X.

Nancy Florida menguraikan bahwa naskah ini menyurat pengetahuan perihal sejarah arsitektur meliputi Keraton Surakarta, Masjid Demak, dan Imagiri. Yang menarik, dalam manuskrip ini disertakan pula tanggal mengenai proyek pembangunan dan pemugaraan oleh para penguasa Mataram, terutama raja Karaton Surakarta.

Naskah teks ini berisi tentang pembangunan tempat suci Masjid Agung Demak (1932-1936), Kraton Surakarta (1742-1920), pembangunan Imogiri oleh Suktan Agung (1632-1633) dan oleh Pakubuwono X (1922-1933). Disamping itu, naskah juga memuat surat yang ditujukan kepada Raden Mas Ngabehi Prajakintaka perihal Masjid Agung Demak (1932 -1936) yang termuat di halaman i-iv. Juga catatan tentang struktur bangunan yang dibangun atas perintah penguasa Surakarta Pakubuwana II-V (1745-1920). Naskah tertanggal 1 Dulkangidah jimakir 1850 (17 Juli 1920) (halaman 1-3). Tersaji pula catatan tentang pembangunan Masjid Demak abad XV dan proyek pemugaraannya. Naskah tertanggal 18 Sawal Jimakir 1850 (5 Juli 1920) (halaman 5-8). Kemudian, memuat catatan sejarah dan pengetahuan pada saat pembangunan Imogiri (tanah pemakaman keluarga dan kerajaan raja-raja Jawa Tengah) oleh Sultan Agung pada 1554 tahun Jawa (1632-1633 Masehi) terpacak tanggal Jimawal  1853 (1922-1923) (halaman 9-14).

Sampai sekarang, serat ini masih bertahan dengan upaya pelestariannya dari mulut ke mulut. Selain itu ada juga bentuk dokumentasinya berupa naskah, mikrofilm, dan foto digital.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × four =

Latest Comments