Perbedaan Arsitektur Tradisional dan Arsitektur Vernakular

Pada setiap masa, desain arsitektur terus berkembang mengikuti jaman. Baik dari segi desain maupun material yang digunakan. Seni dalam merancang bangunan juga sudah terpikirkan oleh orang dahulu, namun pada proses pembangunannya masih menggunakan material dan pemikiran-pemikiran masyarakat lokal. Oleh karena itu terdapat beberapa desain arsitektur yang melekat dengan kebudayaan setempat. Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing dari segi desain atau gaya arsitekturalnya. Desain arsitektur yang melekat dengan budaya masyarakat setempat pada jaman dahulu biasanya disebut gaya arsitektur vernakular. Arsitektur vernakular sendiri adalah arsitektur yang terbentuk dari proses yang berangsur lama dan berulang-ulang sesuai dengan perilaku, kebiasaan, dan kebudayaan di tempat asalnya. Vernakular, berasal dari bahasa Latin, yaitu vernacullus yang berarti lokal, domestik, asli, pribumi.

Namun apakah arsitektur vernakular sama seperti arsitektur tradisional?

Meskupin pengertiannya serupa, namun arsitektur vernakular dan tradisional memiliki makna yang berbeda. Arsitektur tradisional adalah arsitektur vernakular yang memiliki pengulangan dari satu generasi ke generasi lainnya. Berikut perbedaan arsitektur tradisional dan vernakular:

  1. Pada arsitektur vernakular tidak menggunakan tenaga ahli dalam proses pembangunannya, hanya mengandalkan pengetahuan masyarakat lokal pada jaman dahulu. Sedangkan arsitektur tradisional masih menggunakan campur tangan para ahli dalam proses desainnya.
  2. Bangunan arsitektur vernakular masih menggunakan material-material yang dapat ditemukan di wilayah sekitar pada jaman dahulu. Sedangkan arsitektur tradisional mulai memanfaatkan material-material modern yang dipadukan dengan material lokal.
  3. Seperti yang dilansir dari DICRC, arsitektur tradisional memanfaatkan perkembangan teknologi yang sudah ada sejak dulu kala dan mengadopsinya agar pembangunannya bisa menjadi lebih baik. Sedangkan arsitektur vernakular tidak menggunakan teknologi terbadu dan lebih memilih untuk memanfaatkan sistem teknologi pembangunan seadanya.
  4. Arsitektur vernakular masih melekat nilai budaya-budaya lokal dan tidak ada campuran nilai budaya lainnya, bahkan di tiap wilayah di indonesia juga memiliki bangunan yang berbeda di tiap wilayah. sedangkan arsitektur tradisional merupakan arsitektur vernakular yang diturunkan dari generasi ke generasi yang mendapat campuran nilai modern

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.

Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata, Architecture, Nusantara Architecture, Design, Building, Construction, Classic, Old Design, Nusantara.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 + 11 =

Latest Comments