mostbet az casinolackyjetmostbet casinopin up azerbaycanpin up casino game

Potensi dan Profil Desa Wisata Selopamioro

Desa Selopamioro merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Imogiri kabupaten Bantul. Mayoritas penduduk Desa Selopamioro  bekerja di sektor pertanian dan perkebunan dan sebagian besar  dari luas pertanian yang ada ditanami tanaman tembakau pada saat musim kemarau. Pertanian tembakau di desa Selopamioro memiliki tembakau lokal ciri khas yakni tembakau jenis kedu sili, tembakau ini memiliki nilai historis yang sangat panjang karna sudah dikembangkan secara turun temurun sejak jaman kerajaan Mataram Kuno (Sultan Agung).

Tembakau yang di budidayakan di desa Selopamioro ini menjadi kesukaan Sultan Agung sampai Sultan Hamengku Boewono X karena memiliki cita rasa spesifik yaitu cita rasa yang antep (bahasa jawa) dengan aroma yang tidak menyengat. Dan ditilik dari aspek budidaya tanaman memiliki produktivitas tinggi dan kualitas hasil tinggi yang berpengaruh terhadap harga dipasaran yang relative stabil. Tembakau ini mempunyai keunggulan dan potensi produksi yang tinggi yaitu produksi hasil rajangan kering berkisar 0,8 – 0,9 kg/ pohon) dan mempunyai kualitas daun yang baik sehingga diperoleh harga jual tinggi dan stabil yaitu berada di kisaran 100 – 120 ribu per kilogram rajangan kering. Desa Selopamioro memiliki ikon yaitu jembatan gantung Selopamioro, yang mana keberadaan jembatan ini sebagai pengubung dua desa yakni desa Selopamioro dengan desa Sriharjo, jembatan gantung Selopamioro memiliki panjang 70 meter yang di bangun sejak tahun 2004.

Di Desa Selopamioro memiliki berbagai kegiatan sosial dan seni budaya. Salah satu kegiatan budaya adalah upacara merti dusun atau bersih dusun. Upacara ini dilaksanakan di pelataran Goa Cerme yang berada di dusun Srunggo I dan Srunggo II. Upacara bersih dusun atau sedekah bumi atau merti dusun pada umumnya panen raya. Hal ini dimaksudkan untuk mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang maha esa. Upacara rasulan ini dilaksanakan sesudah bulan purnama, sedang harinya berubah-ubah. Pada prinsipnya dalam melaksanakan upacara itu mereka mengambil hari legi atau wage menurut kalender jawa. Adapun tempat upacara adalah di masjid Firiloyo Imogiri. Upacara rasulan ini merupakan tradisi dalam rangka mengganti air yang terdapat dalam ‘kong’ di makam Raja-raja Imogiri. Selanjutnya air kurasan yang diperoleh dari ‘kong’ ini dibagi-bagikan kepada masyarakat yang memiliki kepercayaan bahwa air tersebut dapat memberikan kebaikan bagi kehidupan. Dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon pada bulan Suro.

Jika kita lihat dari sisi Geografis, wilayah Imogiri kaya akan tempat-tempat Obyek wisata yang cukup terkenal di kalangan wisatawan, salah satunya yang terdapat di Desa Selopamioro yang di mana di daerah ini terdapat bermacam – maca obyek wisata mulai dari tempat susur gua yang terdapat di gua Cermai ada juga obyek wisata air seperti obyek wisata Kedung Tolok, serta Obyek wisata Jembatan gantung yang di mana menghubungkan dua desa, Selopamioro dan Sriharjo dan ada juga Obyek Wisata Embung Song bolong yang di mana embung ini baru selsi pembangunan nya yang di harapkan dapan menjadi obyek wisata yang terkenal.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *