Potensi Desa Wisata Tegalarum Kabupaten Magelang

Desa Wisata Tegalarum ini berada 4,3 km dari Kecamatan Borobudur. Secara topografis, Desa Tegalarum yang memiliki luas wilayah 1,66 km2. Desa Tegalarum ini merupakan salah satu desa yang Balkondesnya dinilai sangat berkembang dan sudah mampu berjalan secara mandiri. Adapun BUMN sponsor dari Balkondes Sakapitu ini berasal dari PT. Angkasa Pura 2. Balkondes Sakapitu, yang berada di Desa Tegalarum mencoba untuk mengembangkan potensi desa yaitu olahan sampah botol plastik yang sampai saat ini masih menjadi masalah baik domestik maupun internasional. Desa Tegalarum mendaur ulang sampah plastik tersebut agar menjadi benda yang bernilai tukar tinggi. Dengan homestay yang unik menjadikan homestay Tegalarum salah satu Balkondes dengan desain homestay terbaik. Lokasi Balkondes Tegalarum ini terletak di jalur Magelang-Purworejo dan tidak jauh dari kawasan Candi Borobudur. Mata pencaharian masyarakat Desa Tegalarum kebanyakan di bidang pertanian dan perkebunan dengan hasil buminya ada cabai, tembakau, serta rempah-rempah.

Desa Tegal Arum merupakan desa yang menyimpan cukup potensi wisata yang masih perlu di kembangkan, selain letaknya yang tidak jauh dari seputaran kawasan Candi Borobudur. Di desa terdapat beberapa potensi pariwisata antara lain:

Bostik (Botol Sampah Plastik Kreatif) merupakan kerajinan dengan mengolah limbah sampah botol plastik menjadi barang yang lebih bernilai tinggi. Kerajinan bostik tidak hanya memproduksi produk untuk dijuall, namun juga menjual ilmu dalam bentuk pengajaran praktik pembuatan secara langsung. Kerajinan bostik memberdayakan masyarakat desa untuk proses produksinya, warga yang tadinya ketika malam hari hanya berkumpul tanpa ada kegiatan berarti, diajak untuk berkreasi menyalurkan kreatifitasnya dengan membuat kerajinan bostik.

Omah Sandal merupakan kreasi pembuatan sandal nama dari bahan baku spons. Berawal dari coba-coba dan hanya dijadikan sebagai pekerjaan sampingan, namun setelah berjalan ternyata pendapatan utama dari sang pemilik usaha. Omah sandal tidak hanya sekedar menyediakan produk namun juga menjual ilmu yang mana konsumen dapat membuat sandal sendiri dengan dipandu oleh pemilik usaha.

Kerajinan kayu merupakan hasil kerajinan berbahan dasar kayu albasia yang dijadikan sebagai bahan hiasan. Bahan kayu ini diolah dan diukir menjadi hiasan yang berbentu hewan. Wisatawn dapat langsung mendatangi rumah produksi untuk melihat serta praktik dalam pembuatan kerajinan ini.

Olahan pangan “Sekar Arum” merupakan usaha rumahan yang memproduksi cemilan siap makan. Rumah produksi ini berlokasi di Dusun Kedungrengit yang memproduksi 3 jenis makanan, yaitu keripik bakso, keripik gadung, dan criping getuk. Produk ini dipasarkan dalam kemasan kecil maupun besar. Wisatawan dapat melihat serta melakukan praktik pembuatan keripik ini dan dapat membelinya untuk digunakan sebagai oleh-oleh.

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10 − six =

Latest Comments