Wisata religi dalam ensiklopedi Islam diartikan sebagai wisata ziarah, dalam KBBI sendiri ziarah diartikan sebagai kunjungan ke tempat-tempat yang dianggap kramat, mulia dan sebagainya. Makna lebih luasnya, wisata religi mencakup tempat-tempat yang memiliki nilai-nilai spiritualitas, seperti makam wali, masjid, museum, situs-situs bersejarah serta benda-benda kramat lainnya yang mengandung nilai-nilai mistik.
Di Indonesia terdapat beberapa tempat-tempat bersejarah yang memiliki esotisme sejarah dan nilai-niali spiriulitas yang selalu mengundang banyak orang untuk datang dan berkunjung ke tempat tersebut. di Bondowoso sendiri, terdapat beberapa tempat yang memiliki eksotisme sejarah, baik dalam wujud benda-benda kramat, makam-makam bersejarah serta situs-situs bersejarah lainnya. Keberagaman tersebut, sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata primadona terutama dibidang wisata religi. Adpun potensi wisata religi yang ada di Bondowoso antara lain:
- Wisata religi makam Ki Ronggo
Makam Ki Ronggo diyakini oleh banyak pihak mengandung kramat dan mistik, terutama masyarakat Bondowoso dan sekitarnya. Banyak para peziarah datang ke makam ini khususnya setiap malam Jumat Legi. Tampak kerumunan orang-orang di sudut-sudut makam dengan membaca al-quran dan tahlil bersama. Ada juga yang datang hanya sendirian, mereka yang datang bukan hanya masyarakat Bondowoso saja, melainkan dari berbagai daerah lain. Mereka yang datang tentu dengan niat yang berbeda-beda, ada yang hanya sekedar mengaji dan mendoakan para leluhurnya dan arwah-arwah yang berada di sekitar makam tersebut, ada juga yang datang dari tempat yang jauh dengan menghabiskan waktunya selama berhari-hari, bahkan ada yang sampai satu bulan dengan cara bersemedi di tempat tersebut.
- Napak tilas KHR. As’ad Syamsul Arifin
Bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah Kresidenan Besuki, sosok Kyai As’ad dikenal sebagai sosok yang familiar, bersahaja dan pribadi yang sangat berjasa bagi bangsa dan Negara. Beliau dikenal sebagai pendekar, karena memiliki ilmu kenuraganan yang cukup tinggi. Beliau juga memiliki perangai yang tidak punya rasa takut apalagi jika dikaitkan dengan kejahatan. Untuk mengenang jasa-jasa perjuangan beliau dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah, para pendukung beliau menanamkan nilai-nilai patriotisme bagi generasi muda melalui KHR. Achmad Fawaid As’ad dengan mengadakan napak tilas Kiai As’ad pda tahun 2002. Yang kemudian pada tahun 2014 kegiatan napak tilas ini dilaksanakan kembali ketika kepengasuhan Pesantren Sukorejo dikendalikan oleh KH Azaim Ibrahim.
- Kiai Mas Prajekan
Kiai Mas Prajekan dikenal sebagai sosok yang tergolong nyentrik dan mandhi ocak (memiliki kesaktian yang tiada tandingannya pada masa itu). Dibilang nyentrik karena beliau tidak membeda-bedakan agama apapun yang diyakini oleh masyarakat sekitarnya. Bahkan beliau sering membantu permodalan bagi para cina yang mengalami kebangkrutan. Dibilang mandhi ocak (sakti dan kramat) karena beberapa kejadian yang dialami oleh perorangan ataupun masyarakat mealalui dawuh-dawuhnya. Pusara beliau banyak dipadati para Cina berbaur dengan masyarakat Islam melakukan ziarah dan doa kepada beliau khususnya pada malam-malam tertentu, seperti Jumat Legi dan Kliwon. Para Cina ketika berdoa di pusara Ki Mas seperti lazimnya, yaitu berdoa ala Cina. Pusara beliau tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya.
- Makam Raja Kalimantan Selatan
Beberapa bulan yang lalu, Bondowoso dihebohkan dengan ditemukannya makam Raja Kalimantan Selatan, yaitu Aji Pangeran Koesoemanegara di pemakaman Badean-Bondowoso. Sang Raja mengalami proses pengasingan akibat agresi kolonialisme Belanda terhadap Raja Aji Pangeran Koesoemanegara beserta keluarganya. Beliau diasingkan ke Tanah Jawa melalui Surabaya dan di teruskan menuju pelabuhan pantai panurukan Situbondo. Setelah sampai di Panurukan Situbondo beliau beserta keluarga diarahkan menuju Bondowoso. Raja wafat pada 17 Muharram 1348 H atau tanggal 25 Juni 1929, kemudian jasad beliau dimakamkan di pemakaman umum kelurahan Badean Bondowoso. Hingga kini keberadaaan makam raja ini masih sepi pengunjung, karena tidak banyak masyarakat yang tahu akan keberadaan pusara ini.
- Makam Kiai Togo
Banyak peziarah yang datang ke makam beliau, khususnya setiap malam jumat atau setiap malam Jumat Legi.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470
No responses yet