Kelurahan Gunungketur merupakan salah satu dari dua kelurahan yang berada di wilayah Kemantren Pakualaman. Dengan wilayah seluas 33 ha, Kelurahan Gunungketur terdiri dari 9 RW dan 36 RT yang masuk dalam 3 Kampung, yakni Kampung Gunungketur, Kampung Margoyasan, dan Kampung Kauman.
Gunungketur merupakan sebuah kawasan perkampungan yang awalnya merupakan sebuah gumuk atau pegunungan kecil yang ditumbuhi berbagai macam tumbuh tumbuhan. Sehingga pada saat dibangun ndalem Nototarunan pada tahun 1811 dari tempat itu jika melihat ketimur akan tampak sebuah gunung menghijau. Dalam perkembangannya gunung itu berubah menjadi kawasan perumahan pangeran dan perumahan penduduk dan diantara adalah ndakem Notonegaran, Brotodiningratan, Kemayoran, Banaran Jayaningprangan, Suryoprataman, dll.
Pemberian nama Gunungketur oleh nenek moyang kita mengandung nilai-nilai ajaran atau pitutur adiluhung dalam bentuk sanepa dan simbol Gunung dan Ketur. Gunungketur merupakan suatu kesatuan kata sehingga menyimbolkan dari suatu tempat dan memiliki arti :
Kegiatan adat dan tradisi yang ada di Kelurahan Gunungketur antara lain upacara panggih manten, mitoni/tingkepan, brokohan, tedhak sinten, upacara sunatan, jamasan pusaka, ngapeman, tapak syuran dan merti budaya.
Kesenian yang ada di Kelurahan Gunungketur antara lain Ketoprak Sanggar Seni Giri Budaya, Karawitan Larasnawa, Teater Guntur Budaya, Jathilan Kudha Giritamtama, Beksan Notonegoro, Langen Carita Yoga Budoyo, Sanggar Kapayo, Sanggar PKA Omah Kreatif Loeji 16, Sanggar Tari Pandan Wangi, Sanggar Tari Guyub Rukun, Sanggar Tari Tri Siwi, Karawitan Manunggal Sekar Arum dan Sanggar Tari Black Titoet. Adapun warisan budaya yang ada di Kelurahan Gunungketur antara lain Ndalem Nototarunan, Ndalem Natanegaran, Ndalem Banaran, Ndalem Kemayoran, Masjid Gede Pakualaman, Gedung Bioskop Permata, Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Lembaga Permasyarakatan Wirogunan Yogyakarta.
No responses yet