Desa Tepus, merupakan salah satu daerah di Kabupaten Gunungkidul yang memiliki potensi tujuan wisata yang berbasiskan alam, industri kreatif dan budaya yang masih alami. Jajaran pantai dengan pasir putih, kesenian tradisional, produksi kain batik serta kuliner memiliki daya tarik bagi pengunjung. Secara administrasi, Kalurahan Tepus bagian utara berbatasan dengan Kalurahan Sidoharjo dan Kalurahan Sumberwungu, bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, bagian barat berbatasan dengan Kalurahan Sidoharjo dan bagian timur bersebelahan dengan Kalurahan Purwodadi. Wilayah Kalurahan Tepus terbagi menjadi dua zona, yaitu sebelah utara merupakan dataran rendah yang umumnya merupakan lahan pertanian dengan komoditas utama padi, palawija dan lain sebagainya. Sementara bagian selatan adalah hamparan lahan tadah hujan, sebagian kawasan pantai yang dikelola sebagai kawasan wisata. Secara geografis Kalurahan Tepus berada di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul, memiliki luas wilayah 2.885,48 Ha dengan rincian tanah sawah seluas 21,57 Ha, tanah kering seluas 2.636,01 Ha dan lainnya seluas 75,01 Ha. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan sejauh 5 km, jarak dari kota/Ibukota kabupaten sejauh 22 km dan jarak dari Ibukota provinsi sejauh 73 km.
Mata pencaharian warga masyarakat di Kalurahan Tepus, bagian utara dan timur bekerja disektor pertanian. Sedangkan untuk wilayah selatan yang berdekatan dengan pantai, sebagian besar warganya bekerja disektor pariwisata. Menurut data monografi desa tahun 2020, warga Kalurahan Tepus berjumlah 9.886 jiwa yang terbagi, laki-laki berjumlah 4.778 jiwa dan perempuan berjumlah 5.108 jiwa. Desa wisata yang didirikan Kalurahan Tepus, diberi nama Dewi Kampus yang merupakan kepanjangan dari Desa Wisata Kalurahan Madani Tepus. Desa wisata Kalurahan Tepus diharapkan dapat mengembangkan potensi wisata yang ada di Kalurahan Tepus. Kegiatan yang dilakukan kelompok sadar wisata Kalurahan Tepus diantaranya pengalian aset wisata yang ada di Kalurahan Tepus, pengembangan UMKM serta merancang event tahunan yang diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.
Desa Tepus di klasifikasikan sebagai desa swakarya, merupakan desa peralihan antara desa swadaya dan desa swasembada. Desa swakarya memiliki ciri seperti adat-istiadatnya masih dijalankan tetapi sudah tidak mengikat lagi, sudah mulai beradaptasi dengan teknologi dan peralatan canggih dan tidak terisolasi seperti halnya desa swadaya. Letak desa swakarya tidak terlalu jauh dari pusat ekonomi atau kota sehingga lebih mudah mendapatkan berbagai akses untuk mendukung aktivitas ekonomi warga. Mata pencaharian warga juga mulai beraneka-ragam, tidak lagi hanya mengandalkan sektor agraris.
Desa Tepus memiliki potensi wilayah di bidang pertanian, peternakan, perikanan, industri kecil dan menengah serta pariwisata. Potensi-potensi yang ada ini masih belum dikelola secara optimal. Potensi yang menonjol yang ada di desa Tepus yaitu potensi wisata pantai dan potensi UMKM dan sentra-sentra industri. Potensi wisata pantai yang paling terkenal di desa Tepus yaitu Pantai Pulangsawal/Indayanti. Sentra industri yang ada di desa Tepus juga mendukung berjalannya kegiatan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan upaya pemerintah dalam memberikan social welfare bagi masyarakat melalui instrumen tanah maupun kegiatan pemberdayaan masyarakat berpotensi untuk mendukung kegiatan di bidang pertanian, perikanan, pariwisata dan industri kecil yang ada di desa Tepus.
No responses yet