Desa Wisata Gabugan atau yang dapat disingkat dengan sebutan DEWIGA terletak di Dusun Gabugan, Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. Desa Wisata Gabugan memiliki konsep pedesaan di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman yang bernuansa masyarakat pedesaan dengan tradisi Jawa yang masih sangat kental. Desa Wisata Gabugan berdiri pada Desember tahun 2004 dengan mengusung tema edukasi. Di awal pembentukannya, masyarakat Dusun Gabugan mulai mengenalkan Desa Wisata Gabugan kepada teman dekat, dari mulut ke mulut, dan kepada keluarga yang berada di luar Yogyakarta. Proses awal dalam pembentukan desa wisata ini selain menyiapkan kegiatan yang akan ditawarkan kepada wisatawan juga menyiapkan sumber daya manusianya. Desa Wisata Gabugan yang mengusung tema edukasi yang berarti bahwa sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam setiap kegiatan yang berinteraksi langsung dengan wisatawan yang berkunjung. Semakin baik sumber daya manusianya, maka akan semakin maju suatu objek wisata tersebut dalam hal penyampaian informasi yang akan disampaikan kepada wisatawannya maupun dalam hal pengembangan pariwisatanya.
Suasana pedesaan di Desa Wisata Gabugan masih asri, nyaman dan sejuk. Disamping potensi wisata yang berupa perkebunan salak pondoh dan perikanan, desa wisata Gabugan memiliki berbagai jenis kesenian dan budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar, diantaranya adalah: Kesenian dan budaya tersebut diantaranya adalah jathilan, karawitan, wayang kulit serta ketoprak yang dapat dinikmati oleh para wisatawan pada waktuwaktu tertentu. Makanan khas dari desa ini juga cukup menarik untuk dijadikan oleh-oleh para wisatawan. Makanan khas tersebut diantaranya terdapat Salak, dodol salak, megono, dan jenang salak Desa wisata Gabugan memiliki tambak-tambak sehingga wisatawan dapat memancing dan dapat menikmati hasil tangkapan ikannya. Wisatawan akan diberikan ilmu tentang beternak unggas puyuh yang dimulai dari pembibitan, pemeliharaan, pemasaran, hingga pengelolaan limbah ternaknya. Desa wisata Gabugan ikut serta dalam melestarikan kesenian dan ketrampilan tradisional. Wisatawan diajak belajar dan praktek langsung belajar kesenian tradisional seperti jathilan, karawitan, permainan anak, merangkai janur, membuat handycraft, dan belajar membatik.