Joho merupakan nama salah satu kampung di kelurahan Manahan, kecamatan Banjarsari, Surakarta. kampung ini terkenal karena terdapat berbagai mural di berbagai sudut kampungnya. Mural-mural tersebut antara lain tokoh nasional, supporter sepak bola, tokoh pewayangan, edukasi dan mural presiden pertama, Soekarno hingga Jokowi semua terlukias di tembok bangunan kampung Joho.
Dulunya kampung ini tidak begitu dikenal masyarakat. Berkat ide seorang warga bernama Marjanto, dibuatlah mural dan relief. Mural dan relief ini dibuat di tembok rumah warga tepatnya di gang masuk kampung. Selain itu, di gang masuk kampung tersebut juga terdapat tulisan nama usaha warga Joho mulai kuliner, bisnis rumah sewa, hingga kuliner antara lain bakso, soto, bakmi, mie ayam dan sebagainya.
Karena mural tersebut, kampung Joho mulai dikenal banyak masyarakat. Dinas Pariwisata Kota Surakarta memasukan kampung Joho sebagai salah satu destinasi wisata kampung tematik dalam urban tourism, sebutannya Kampung Mural Joho.
Warga kampung Joho mendapat berbagai pelatihan untuk menunjang kampung Joho sebagai tujuan wisata alternatif, pelatihan itu antara lain hospitality dan culinary. Selain menikmati karya mural dan relief, wisatawan bisa mencicipi berbagai kuliner di sana, seperti bakmi jawa, jamu, wedang tradisional dan kudapan agul-gaul.
Joho Kampung Hepi merupakan wisata mandiri yang dikembangkan oleh Bapak Marjanto mulai pada tahun 2009 yang dibantu oleh warga Kampung Joho. Awalnya Bapak Marjanto ingin Kampung Joho lebih dikenal oleh masyarakat luas, maka muncullah gagasan untuk membuat kampung wisata ini. Gagasan tersebut diterima dan didukung oleh warga Joho. Tak hanya mural dan relief, Joho Kampung Hepi juga menyediakan permainan tradisonal yang bertujuan untuk melestarikan dan juga mengenalkan budaya tradisional kepada anak-anak sehingga memberikan kesempatan mereka untuk meninggalkan gadget dan akan mendapatkan ruang untuk mengingat kembali permainan tradisional, seperti lompat tali, dakon, jilungan, egrang dan lain-lain.
Joho Kampung Hepi ini dianggap memiliki kemiripan konsep kampung wisata yaitu dengan kampung pelangi di Kota Semarang dan kampung warna-warni Jodipan Kota Malang. Kesamaan yang didapat antara Joho Kampung Hepi dengan kampung pelangi Semarang yaitu dimana masyarakat ikut berpatisipasi secara aktif untuk melakukan pengembangan potensi lokal yang dimiliki oleh daerah tersebut. Sedangkan yang membedakan kedua kampung wisata tersebut yaitu kampung pelangi Semarang merupakan program gebrakan dari Walikota Semarang yang menetapkan kebijakan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), sedangkan Joho Kampung Hepi merupakan konsep wisata asli yang dibentuk secara mandiri oleh warga Joho tanpa keikut sertaan Walikota Solo dalam awal pembuatannya.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat. Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470
No responses yet