Keberadaan Pasarean Astana Oetara sebagai peristirahatan terakhir K.G.P.A.A. Mangkunegara VI (Mangkunegara VI) yang memerintah di Kadipaten Mangkunegaran antara 1896-1916 ini memiliki banyak keunikan yang dapat diangkat sebagai salah satu potensi wisata religi di kawasan Surakarta utara. Keunikan itu mengenai sosok Mangkunegara VI dan nilai-nilai yang dapat dikembangkan salah satunya dalam hal kebijakan efisiensi anggaran
Kejayaan usaha yang telah didirikan oleh Mangkunegara IV membuat Mangkunegara VI termotivasi untuk mengembalikan kejayaan Mangkunegaran tersebut. Terjadinya krisis global berdampak pada kondisi keuangan Praja yang mengakibatkan Mangkunegaran di ambang kehancuran, dan membuat Belanda mencampuri masalah keuangan Praja. Selain untuk mengembalikan kejayaan Mangkunegaran, Mangkunegera VI juga memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki keuangan Praja yang berada diambang kehancuran.
Pemangkasan pengeluaran telah direncanakan sejak lama oleh Mangkunegara VI, dan diawali oleh dirinya sendiri dengan memotong tunjangannya. Pada tahun 1911 dikeluarkan peraturan untuk memisah keuangan pribadi Praja dan perusahaan yang mulai dilaksanakan pada tahun 1912. Setelah memisah keuangan, Mangkunegara VI mulai memangkas segala kegiatan yang menyebabkan pengeluaran Praja membengkak. Pegawai-pegawai yang kurang cakap diganti dengan pegawai yang lebih cakap. Penghematan tersebut membuat dana cadangan kas Praja hingga akhir 1915 mencapai 7.000.000 gulden lebih. Kebijakan penghematan yang dilaksanakan oleh Mangkunegara VI telah berhasil menyelamatkan keuangan Praja. Efisiensi yang dilakukan oleh Mangkunegara VI ini telah berhasil menghindarkan Praja Mangkunegaran kedalam jurang resesi ekonomi karena kondisi keuangan Mangkunegaran yang kemudian menjadi surplus (Rosyida, 2016: 1455).
Untuk menjadikan Astana Oetara sebagai salah satu potensi destinasi wisata religi (minat khusus) maka diperlukan sebuah kajian guna mengkaji kemungkinan Makam Astana Oetara sebagai destinasi untuk meningkatkan daya tarik wisatawan mengunjungi Kota Surakarta. PT. Kirana Adhirajasa Indonesia, selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pariwisata Kota Surakarta dan pihak yang telah membantu dalam penyusunan kajian pariwisata ini. Diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengembangan daya tarik wisata Kota Surakarta.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910.