Dewasa ini telah terjadi perubahan besar dalam pariwisata global, yang ditandai pergeseran psikografis wisatawan. Pergeseran tersebut dari bentuk pariwisata yang diorganisasi secara massal (mass tourism) ke bentuk pariwisata yang diorganisasi secara individu dan kelompok kecil (individual and small group tourism). Wisatawan tidak lagi berorientasi kepada produk pariwisata standar yang bersifat massal, tetapi mereka mencari produk yang unik, beragam dan bermutu tinggi, serta memberikan pengalaman baru dan sensasi tersendiri. Oleh karena itu, tujuan/destinasi wisata harus mampu menjawab hal-hal tersebut diatas disamping standar umum kepariwisataan yang juga harus dipenuhi.
Oleh karena itu, dalam mengembangkan potensi pariwisata suatu daerah diperlukan perencanaan yang strategis dan terintegrasi antar stakeholder pariwisata. Keberadaan stakeholder yang terintegrasi dan mempunyai prespektif yang sama dalam berperan untuk mengembangkan pariwisata akan mempermudah proses pengembangan itu sendiri. Perencanaan yang tertuang dalam dokumen perencanaan tersebut tentunya dapat diaplikasikan sehingga mampu memberikan pelayanan kepada wisatawan dan tentunya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua destinasi pariwisata bisa dikunjungi dalam jumlah besar secara bersamaan. Disinilah perencanaan itu sangat berperan dalam menentukan spesifikasi jenis kunjungan.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah, potensi wisata Kabupaten Blora sebenarnya mempunyai daya tarik tersendiri. Keberadaan hutan yang kurang lebih meliputi 50% luas wilayah, sumur-sumur minyak tua, fenomena-fenomena alam dan sejarah peradaban, demikian pula dengan keberadaan beberapa waduk menjadi kekuatan daya tarik Kabupaten Blora. Temuan berbagai fosil Purba juga menjadi daya tarik tersendiri. Potensi-potensi wisata tersebut akan menjadi daya penarik dalam peningkatan jumlah kunjungan, sepanjang dikemas dengan baik
PT Kirana Adhirajasa Indonesia, selaku konsultan pariwisata mengucapkan terima kasih kepada Bappeda Kabupaten Blora dan semua pihak yang telah membantu dalam Penyusunan kajian pariwisata ini. Harapannya melalui penyusunan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Waduk Tempuran Kabupaten Blora Tahun 2015 ini dapat dapat memberikan arahan terhadap kegiatan pengembangan pariwisata di Kawasan Waduk Tempuran dengan memperhatikan aspek pelestarian (konservasi) potensi alam dan buatan serta nilai-nilai budaya sehingga mampu meningkatkan kinerja pelayanan, pengembangan/peningkatan kesejahteraan dan ekonomi kerakyatan serta meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910.
No responses yet