Kelurahan Semaki memiliki luas wilayah lebih kurang 0,66 km persegi dan terbagi dalam 10 RW, 34 RT serta terdiri atas 3 (tiga) kampung yaitu Kampung Semaki Gede, Kampung Semaki Kulon, dan Kampung Sanggrahan. Batas wilayah Kelurahan Semaki antara lain :
- Utara : Kelurahan Baciro Kemantren Gondokusuman dan Kelurahan Muja Muju
- Selatan : Kelurahan Tahunan, Kemantren Umbulharjo
- Timur : Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo
- Barat : Kelurahan Baciro Kemantren Gondokusuman
Kegiatan adat dan tradisi yang ada di Kelurahan Semaki antara lain nyadran, brokohan, surtanah, mitoni, selapanan, gotong royong, dan lampah ratri. Sedangkan kesenian yang ada di Kelurahan Semaki antara lain Batari Kirana, Mutio Raras, musik bambu Raras Mudho Budhoyo, Keroncong Gita Mandala, musik Angklung Seroja, musik Hadroh Mawa, Musik Hadroh Dzikrun Nada, Sanggar Yunita Puspa, Ginupita, Macapat Puspita Sari dan kelompok seni NELI (Semaki Kulon).
Permainan tradisional yang masih ada di Kelurahan Semaki meliputi gobak sodor, egrang, jamuran dan engklek. Sedangkan cerita rakyat yang terdapat di Kelurahan Semaki terdapat cerita rakyat Bandung Bondowoso merupakan kisah cinta antara Bandung Bondowoso dengan Roro Jonggrang, cerita rakyat Ramayana yang merupakan kisah kepahlawanan Rama dalam menyelamatkan Shinta dan cerita rakyat legenda Gunung Merapi yang menceritakan asal usul Gunung Merapi yang terbentuk dari perseteruan dua empu sakti dengan Batara dan Dewa Kayangan.
Untuk penguasaan Bahasa Jawa oleh warga sudah diterapkan degan baik dan sudah dimanfaatkan sebagai penulisan nama jalan dan fasilitas umum serta sudah diterapkan pada saat pertemuan dan rapat-rapat kegiatan warga.
Adapun peninggalan warisan budaya yang ada di Kelurahan Semaki terdapat Wisma Sepak Bola PSIM serta bangunan peninggalan budaya yang ada di RW 07.
Kondisi kebersihan di Kelurahan Semaki sudah cukup bersih dan kegiatan gotong royong sudah dilakukan oleh sebagian warga walaupun belum ada jadwal rutin dalam pelaksanaanya.
No responses yet