Rintisan Kelurahan Prenggan

Rintisan Kelurahan Prenggan (Melihat potensi situs cagar budaya dan sejarah serta kuliner tradisional yang khas di Kotagede)

Rintisan Kelurahan Budaya Prenggan berada di Kelurahan Prenggan, Kemantren Kotagede. Kotagede merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Mataram Islam. Sehingga memiliki peninggalan sejarah yang beragam baik cagar budaya maupun warisan kebudayaan tak benda. Kelurahan Prenggan merupakan salah satu tiang penyangga seni budaya di Kemantren Kotagede yang berbatasan dengan:

Utara : Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede

Selatan : Kelurahan Jagalan, Kapanewon Banguntapan

Barat : Kelurahan Pandeyan, Kemantren Umbulharjo

Timur : Kelurahan Purbayan, Kemantren Kotagede

Kelurahan Prenggan memiliki kekuatan budaya di bidang adat tradisi serta kesenian. Potensi Adat dan Tradisi di Kelurahan Prenggan antara lain  khasanan/ khataman, nyadran, ruwahan, midang, slametan 3 bulanan, 7 bulanan (tingkeb/ mitoni), brokohan, selapanan, pengantin (asok tukon, tumpak punjen, tetesan, supitan). Kelurahan Prenggan memiliki banyak potensi kesenian dan permainan tradisional, beberapa kesenian yang terkenal diantaranya seni tari angguk kelompok tari Bu Maryani, dalang wayang kulit Mukti Carita, karawitan Madu Murti, Ketoprak, Jathilan Krido Mudo Budoyo, Bregodo Benowo,  tari Tata Titi, tari Laras Wening, karawitan Ngesti Wening Laras, karawitan Madya Laras ekar Mentaok dan lainnya.

Bergodo Benowo

Seni Tari Krido Mudo Budaya

Seni Tari Laras Wening

Dari aspek bahasa, penguasaan bahasa Jawa oleh kelompok masyarakat masih dilaksanakan dan ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan salah satunya dengan sesorah. Penerapan bahasa jawa dalam kegiatan atau pertemuan warga dilakukan pada rapat pertemuan baik RT atau RW, upacara pernikahan, upacara kematian dan lain-lain. Sedangkan pemanfaatan aksara Jawa sebagai penyanding aksara latin dan penulisan nama jalan dan fasilitas umum sudah dilaksanakan namun belum menyeluruh sepenuhnya. Penggunaan bahasa jawa masih dipakai sehari-hari dan ada beberapa anggota masyarakat merupakan penulis naskah ketoprak, novel sastra, dan terdapat kelompok belajar aksara Jawa.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 − 4 =

Latest Comments