Menurut sejarah, seni ukir pertama kali masuk ke Jepara pada tahun 1559 diperkenalkan oleh seniman dari Tiongkok bernama Tjie Wie Gan. Proses mengukir pertama kali dipahatkan pada batu putih yang akan disematkan di dinding Masjid Mantingan di Kota Jepara. Seiring berjalannya waktu Tjie Wie Gan mengajarkan ilmu ukir kepada masyarakat Jepara. Kemudian keterampilan mengukir tersebut diwarisi secara turun temurun dan merupakan suatu tradisi yang harus dilestarikan (Kertajaya, 2005 : 224).
Setelah masuknya agama Hindu, Budha dan Islam ke Indonesia, seni ukir mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam bentuk desain dan motif. Contoh peninggalan ukiran banyak ditemukan pada badan-badan candi dan prasasti-prasasti yang di buat orang pada masa itu untuk memperingati para rajaraja. Bentuk ukiran juga ditemukan pada senjata-senjata, seperti keris dan tombak, batu nisan, masjid, keraton, alat-alat musik, termasuk gamelan dan wayang. Motif ukiran, selain menggambarkan bentuk, kadang-kadang berisi tentang kisah para dewa, mitos kepahlawanan, dan hal lainya.
Terdapat beberapa jenis ukiran
- Ukiran cekung
Sama seperti namanya, jenis seni ukir cekung akan memiliki motif cekung atau menjorok ke dalam. Kebanyakan motif cekung ini akan lebih mudah ditemukan pada gerabah, furniture atau hiasan dinding lainnya.
- Ukiran embung
Berikutnya ada jenis seni ukir cembung yang menggunakan teknik cembung. Kebanyakan teknik cembung lebih mudah ditemukan pada pembuatan relief dan benda lainnya.
- Ukir garis
Sama seperti dengan namanya, ukiran garis memiliki motif berupa garis atau guratan-guratan. Pengaplikasian teknik ini biasanya akan dikombinasikan dengan teknik ukir lainnya.
- Jenis Teknik Ukir Susun
Selanjutnya ada jenis seni ukir susun. Yang mana jenis seni ukir ini dibuat dari motif yang disusun. Contohnya adalah penyusunan motif besar pada bagian bawah. Lalu dilanjutkan dengan motif sedang, kecil, hingga sangat kecil yang disusun ke atas.
Hasil yang dihasilkan terlihat begitu cantik. Hingga saat ini jenis seni ukir susun masih terus ramai peminat.
- Jenis Teknik Ukir Tembus
Teknik ukir tembus kebanyakan dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam barang. Contohnya adalah penyekat ruangan, kursi, meja ukiran tempel, jendela, dan lainnya. Teknik ukir ini juga tidak akan menerapkan dasar.
Demikian artikel ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan. Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di