Serat Mardawalagu

Manuskrip merupakan koleksi langka yang dipunyai oleh setiap bangsa di belahan dunia. Masyarakat bisa mempelajari perjalanan hidup leluhurnya melalui naskah lama yang telah dianggit leluhurnya. Manuskrip sangat penting utuk dikaji dan dijaga kelestariannya karena ini merupakan jejeak sejarah yang sangat penting. Ini juga merupakan warisan masa lampau yang memuat pengetahuan yang berkaitan dengan realitas atau kondisi sosiokultural yang berlainan dengan kondisi sekarang.

Manuskrip juga mengandung informasi yang tak sembarangan dari bidang sastra, agama, hukum, adat istiadat, dan lannya. Informasi yang berada di manuskrip dapat membantu atau menjadi panduan bagi penekun sejarah maupun peneliti di bidang humaniora tatkala mempelajari topik yang dikajinya.  Contohnya adalah serat mardawalagu.

Serat mardawalagu ini sudah dilaporkan oleh Yatini Wahyuningsih, SE, M.Si pada tanggal 28 Juni 2021 di Surakarta. Serat ini dikarang oleh R.Ng. Ranggawarsita pada pertengahan abad XX. Serat ini memuat ilmu persajakan berupa musik Jawa dengan berbagai bentuk, seperti sekar ageng, tengahan, dan alit (macapat).  Kemudian berisi bagaimana membaca versi dari komposisi satu, dua, tiga, dan empat baris, juga bagaimana mengkomposisikan lagu-lagu jawa. Penjelasan 4 style dari versi lagu-lagu jawa sesuai dengan nomer dari baris tiap bait (maca salagu, maca rolagu, maca tri lagu, maca pat lagu). Deskripsi judul pada teks terdapat pada cover luar naskah bertuliskan “serat mardawalagu”.

            Serat mardawalagu tidak ada penyalinannya dan masih asli. Sedangkan untuk kolofonnya ditulis dibagian belakang. Tetapi, kolofon ini hanyalah sebuah tambahan karena ditulis dengan kertas dan warna tinta yang berbeda. Tulisan pada kolofon ini sangat kecil dan tidak rapi, sehingga tidak mudah dibaca. Hurufnya berbentuk kotak (batasinambat) dan tulisannya sangat bagus. Penekanan penanya sangat tajam sehingga sampai tembus pada bagian belakangnya. Jarak antar huruf sedang tetapi jarak antar baris sangat dekat sehingga kurang teratur.

Sampai sekarang serat ini masih bertahan ddengan upaya pelestariannya dengan cara promosi secara langsung dan promosi secara lesan, atau dari mulut ke mulut. Adapun dokumentasinya berupa naskah, mikrofilm, dan foto digital.

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.

Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − eight =

Latest Comments