Staycation Berkedok Healing

Staycation Berkedok Healing  – Baru-baru ini penggunaan kata healing sedang populer di masyarakat Indonesia. Healing merujuk pada aktivitas untuk mencari kepuasan seperti: jalan-jalan, makan makanan enak, ataupun pergi ke daerah wisata. Beberapa orang rela menghabiskan banyak uang untuk melakukan apapun yang diinginkan dengan alasan untuk melakukan self-healing atau menyenangkan diri sendiri. Sedangkan, dalam kajian ilmu psikologi, healing menjadi terapi yang cukup efektif dan dibutuhkan untuk menangani trauma (trauma healing) pada korban bencana alam atau kekerasan dan semacamnya. Healing atau self-healing menjadi sangat membantu jika prosesnya untuk menyembuhkan diri dengan mengidentifikasi apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan kemudian dapat memahami bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Namun, seringkali orang menjadi salah kaprah bahwa konsep healing adalah suatu aktivitas yang melibatkan emosional, sehingga membuat bias antara healing dengan self-reward. Healing seolah menjadi beban bagi masyarakat karena menganggap membutuhkan biaya yang besar. Menjadi anekdot ketika seseorang bersusah payah mencari uang untuk dihabiskan dengan “healing” kemudian setelah “healing” bingung lagi karena uangnya habis.

Staycation Berkedok Healing  – Dituntut waras di tengah pandemi Covid-19, memunculkan tren baru dalam berwisata. Seperti halnya kegiatan healing yang sedang populer saat ini dilakukan dengan staycation atau bepergian ke tempat wisata dengan alasan untuk menenangkan diri dari suntuknya suasana pandemi yang entah kapan akan berakhir. Konsep berwisata staycation ke tempat penginapan seperti hotel, villa, homestay, apartment dan sebagainya yang berada di daerah atau tempat domisili sehingga tidak membutuhkan waktu dan biaya berlebih untuk berwisata. Pelaku wisata staycation ini biasanya digandrungi oleh generasi millennial hingga generasi z yang memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan biaya untuk berwisata sehingga staycation menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan wisata.

Baca juga : Asean Tourism Festival 2023 Konkret Kebijakan Pariwisata

Staycation Berkedok Healing  – Ketika pandemi, pariwisata menjadi seperti barang yang dijual dengan murah untuk menarik minat wisatawan. Dalam hal ini staycation sebagai model wisata privat terbatas yang menjadi alternatif wisata dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional di masa pandemi. Industri perhotelan sudah mulai menyediakan paket work form hotel, staycation, maupun promosi menginap dengan menggunakan voucher. Hal itu dilakukan semata-mata untuk membantu industri pariwisata terutama perhotelan untuk bertahan dari dampak pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 juga mengidentifikasi pola pariwisata alternatif di tengah pandemi. (1) sensitivitas yang tinggi terhadap kesehatan, (2) menghindari kerumunan, (3) bersifat eksklusif, dan (4) karakter wisatawan berusia muda. Tentunya dengan mereka yang memiliki kemampuan finansial yang baik, bergaya hidup konsumtif/urban, anak muda.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × five =

Latest Comments