Strategi Pemasaran Destinasi Pariwisata Program pengembangan pariwisata di Indonesia telah dicanangkan sejak tahun 1988 dengan harapan menambah daya tarik wisata dan mendatangkan pemasukan negara. Pembangunan sektor pariwisata merupakan begian dari pembangunan daerah (Manafe dkk, 2016). Untuk itu, diperlukan promosi pariwisata atau pemasaran pariwisata.
Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan, penawaran, serta pertukaran produk dan nilai dengan orang lain. Sementara pemasaran pariwisata artinya mengkomunikasikan kepada segmen pasar bahwa produk wisata yang ditawarkan memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri dibandingkan produk wisata lainnya. Media pemasaran pariwisata sudah seharusnya bukan lagi menggunakan metode promosi konvensional. Menurut Holloway & Robinson (1995) dalam Manafe dkk (2016), terdapat kunci pemasaran pariwisata atau yang disingkat dengan 7P, yaitu product, positioning, price, promotion, place, packaging, dan partnership.
Sementara Kolter (2001) dalam Manafe dkk (2016) menyebutkan terdapat lima jenis kegiatan pemasaran pariwisata yaitu 1) periklanan (advertising); 2) penjualan tatap muka (personal selling); 3) publisitas (publisity); 4) promosi penjualan (sales promotion); 5) pemasaran langsung (direct marketing).
Strategi pemasaran pariwisata yang efektif merupakan kunci untuk menarik wisatawan dan meningkatkan kunjungan ke suatu destinasi wisata. Strategi pemasaran pariwisata yang tepat dapat meningkatkan keunggulan daya saing destinasi pariwisata, sehingga bisa menambah pendapatan destinasi pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Strategi pemasaran dapat meliputi pengembangan lokasi wisata, pengembangan aktivitas wisata, perbaikan aksesibilitas, peningkatan kualitas dan kuantitas akomodasi dan sarana pendukung pariwisata, komunikasi pemasaran pariwisata yang efektif dan efesien, serta melakukan kajian mengenai strategi pemasaran pariwisata.
Menyusun strategi pemasaran pariwisata dapat dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya:
- Memahami Target Pasar
Langkah pertama dalam pemasaran pariwisata adalah memahami target pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset dan kajian pasar untuk mengetahui demografi wisatawan, psikografis (minat, nilai, gaya hidup, kepribadian wisatawan), geografis (asal, negara, wilayah wisatawan), dan perilaku (kebiasaan, preferensi, dan motivasi wisatawan).
- Membangun Brand Destinasi Pariwisata
Brand destinasi wisata yang kuat dan unik akan membantu destinasi pariwisata menonjol dari pesaing. Membangun brand dapat dengan membuat logo dan tagline, membuat website dan media sosial, melakukan kampanye, dan memberikan pengalamn wisata yang berkualitas dan berkesan.
- Memanfaatkan Pemasaran Digital
Pemasaran digital adalah alat yang efektif untuk menjangkau target pasar yang lebih luas. Platform yang dapat digunakan meliputi media sosial, website, search engine optimization (SEO), email marketing, dan paid advertising.
- Menjalin Kemitraan Strategis
Berkolaborasi dengan berbagai pihak dapat membantu menjangkau target pasar yang lebih luas dan meningkatkan kredibilitas destinasi wisata. Kemitraan dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan agen perjalanan, maskapai penerbangan, influencer, dan media.
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).
Baca juga : Peran Komunitas Lokal dalam Pelestarian Warisan Budaya
Sumber:
Manafe, J. D., Setyorini, T., & Alang, Y. A. (2016). Pemasaran Pariwisata Melalui Strategi Promosi Objek Wisata Alam, Seni dan Budaya (Studi Kasus di Pulau Rote NTT). BISNIS: Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam, 4(1), 101-123.
No responses yet