Pemeliharaan hubungan kekuasaan agar tren museum-date terus terjaga eksistensinya dikalangan generasi Z. Walaupun menyandang nama Kota Lama, namun semua informan tidak memiliki gambaran bagaimana dan apa isi dari museum tersebut sebelum mengunjungi museum ini. Sebelum berkunjung, hanya ada satu informan yang memiliki minat mengenai sejarah Kota Semarang. museum dan anak-anak berpendapat jika apapun jenisnya, museum merupakan wahana untuk merangsang imajinasi dan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak-anak sehingga timbul rasa ingin mengeksplorasi lebih dalam makna dari apa yang ditemukan di museum. Rasa keingintahuan yang sudah ada sejak masa anak-anak, jika terus dipelihara, akan terus ada hingga bertambahnya usia dan menjadi remaja dan dewasa. Rasa keingintahuan ini yang bisa mendorong minat untuk berkunjung ke museum.
Eksterior yang keren dan unik merupakan kesan pertama yang ditangkap semua informan, terlebih karena museum ini berada di tengah jalan. Tentu saja, pembangunan museum di bundaran tengah jalan bukan tanpa sebab. Pada masa colonial Belanda, tempat ini merupakan dipo trem. Bekas rel trem ditemukan ketika revitalisasi taman di lokasi ini, sehingga diputuskan untuk dibangun museum untuk tetap merawat sisa-sisa trem yang ada. Sebagai bagian dari bidang jasa, pariwisata bergantung pada physical evidence atau bukti fisik untuk memberikan kontribusi untuk mempengaruhi pelanggan bagaimana mereka benar- benar menilai kualitas jasa sebagai bentuk nyata yang dapat memfasilitasi kinerja dan termasuk peralatan serta lingkungan dimana jasa disampaikan, termasuk ruang, tata letak, suasana, artefak, interaksi antara pengunjung dan antara perusahaan dengan pengunjung. Physical evidence yang unik juga merupakan sumber yang dapat membedakannya dengan para pesaing dan dapat memancing respon pengunjung sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas pengunjung.
Baca Juga : Sekilas Keraton Yogyakarta
Selain eksterior museum yang menarik minat para informan untuk mengunjungi museum, penataan interior yang mengikuti zaman juga menarik minat para informan. Penyampaian materi yang menggabungkan antara tata pamer yang modern pada benda-benda peninggalan masa kolonial Belanda dengan penggunaan teknologi imersif membuat semua informan menyukai sesi kunjungan ke Museum Kota Lama. Dengan penataan yang mengikuti zaman ini, salah satu informan juga merasa senang karena bisa berfoto dengan latar belakang yang bagus dan estetik.
Selain persoalan tampilan, keterjangkauan juga menjadi preferensi pengunjung. Akses museum yang mudah dan tiket masuk yang gratis juga menjadi alasan informan untuk mengunjungi Museum Kota Lama. Informan merasa senang karena dengan akses yang mudah dan terjangkau, mereka bisa mendapat sesuatu yang baru, seperti pengetahuan dan foto-foto yang unik dan estetik.
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470.
No responses yet