Ritual dan kepercayaan suku Aghori – Tradisi, ritual dan kepercayaan suku Aghori – Suku Aghori adalah salah satu suku agama Hindu yang bertempat tinggal di kondisi ekstrim seperti gurun, gua dan pegunungan Himalaya. Mereka juga tinggal di kota Varanasi India yang dijadikan sebagai titik pusat upacara suci. Kota Varanasia berada di sebelah utara dan di sepanjang sungai Gangga. Suku Aghori memilih tinggal di kota Varanasi karena kota tersebut dipercaya sebagai kota favorit Dewa Siwa. Mereka sering ditemui di kuburan karena memilih untuk hidup dekat dengan orang mati. Suku ini memeluk kepercayaan bahwa jika melakukan ritual yang dianggap ‘kotor’ oleh masyarakat, mereka akan mendapatkan kekuatan spiritual dan sebagai wujud pendekatan diri kepada Tuhan. Ritual yang dilakukan sakte ini dianggap diluar normalisasi sehingga membuat mereka dianggap berbeda dari masyarakat sekitar.
Adapun ritual yang mereka lakukan sampai dijuluki suku kanibal adalah dengan memakan mayat. Mayat tersebut mereka dapatkan dari sungai Gangga yang memang digunakan sebagai tempat pembuangan mayat dan penaburan abu kremasi. Suku Aghori percaya bahwa jika memakan mayat iman mereka akan semakin bertambah dan mendapatkan kemudahan dalam hidup. Suku ini memakan berbagai jenis jenazah baik yang masih segar maupun yang sudah busuk. Mereka juga turut memakan abu bekas mayat yang dikremasi dan melaburkan abu tersebut di seluruh tubuh. Abu tersebut dipercaya akan menghindarkan mereka dari penyakit karena dilindungi oleh Dewa Siwa.
Suku Aghori juga memiliki praktek aneh yakni dengan melakukan tindakan seksual pada wanita yang sedang dalam menstruasi. Mereka melakukan tindakan tersebut di tengah kuburan seta mengolesi abu kremasi pada si wanita. Suku ini juga memeiliki praktek penggunaan obatan rekreasional seperti ganjadan mariyuana serta meminum alcohol. Mereka meracik ramuan dari alcohol, ganja dan abu manusia untuk diminum dengan wadah tengkorak manusia. Tak hanya itu, suku Aghori dikenal juga karena pengobatannya yang terdiri dari pemurnian. Orang-orang percaya bahwa suku tersebut dapat melakukan penyembuhan terhadap orang lain dengan cara mentransfer kesehatan mereka pada orang tersebut.
Suku Aghori menerapkan kebiasaan tidak berbusana. Mereka tidak berbusana dengan melaburkan abu kremasi pada sekujur tubuh sebagai wujud menerima kebenaran tubuh mereka. Suku ini membiarkan rambut mereka tumbuh panjang tanpa pernah dipotong dengan percaya lebih baik menerima diri alami mereka apa adanya. Uniknya meski dianggap abnormal suku ini tidak pernah melakukan tindak kejahatan maupun pemaksaan terhadap orang lain untuk menganut kepercayaan mereka. Suku ini percaya bahwa semua orang adalah Aghori dan memiliki kesetaraan yang sama tanpa ada perbedaan. Sejatinya segala tindakan dan ritual dari seku ini memiliki tujuan yang pasti yakni mencari Tuhan.
Baca juga : Pernikahan Adat Minang: Memahami Tradisi dan Keindahan Budaya yang Kaya
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat. Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470)
Kata kunci: Konsultan pariwisata, kajian pariwisata, RIPPARDA, Bisnis Plan.
No responses yet