Tren Ekonomi Kreatif Indonesia – Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep ekonomi yang berfokus pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan. Konsep ini mengacu pada kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk dan jasa yang memiliki nilai tambah ekonomi dari ide dan kreativitas. Tujuan dari pengembangan sektor ekonomi kreatif adalah untuk menambah nilai pada produk-produk inovatif yang tidak hanya kompetitif tetapi juga mudah dijangkau dan dilindungi oleh hukum. Potensi dari ekonomi kreatif memberi kesempatan kepada pengusaha untuk memperluas pasar produk mereka hingga ke tingkat internasional, sehingga meningkatkan kompetitifitas mereka di pasar global.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf) membagi ekonomi kreatif ke dalam 17 kategori sub sektor, termasuk di antaranya adalah aplikasi dan pengembangan game, musik, arsitektur, desain komunikasi visual, mode, kerajinan, kuliner, desain interior, desain produk, fotografi, periklanan, penerbitan, seni pertunjukan, seni visual, serta televisi dan radio (Kemenparekraf, 2024).
Tren ekonomi kreatif Indonesia pasca pandemi menunjukkan adanya kebangkitan. Nilai tambah ekonomi kreatif diprediksi mencapai Rp1.280 triliun, meningkat 4,48% yoy (Kemenparekraf, 2023). Peningkatan ini dikarenakan tetap terjaganya stabilitas daya beli masyarakat, pemulihan mobilitas masyarakat, dan aktivitas produksi yang meningkat dan konsisten. Sektor ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi dan peluang untuk terus tumbuh, karena faktor perubahan perilaku pasar dan konsumen, tumbuhnya era produksi non-massal, porsi konsumsi produk dan jasa industri kreatif yang realtif besar di negara G-7 (Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Jepang, dan Kanada), porsi pasar dalam negeri yang besar, serta keragaman sosio-kultural Indonesia (Kemanparekraf, 2023).
Pada tahun 2023, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dari Kementerian Keuangan melaporkan peningkatan nilai ekspor dari sektor ekonomi kreatif sebesar 12,81% dibandingkan dengan tahun 2021. Subsektor yang paling banyak menyumbang ke ekspor adalah mode, kerajinan, dan kuliner, yang bersama-sama menyumbangkan hampir seluruh nilai ekspor ekonomi kreatif pada tahun 2022, dengan persentase sebesar 99,94%. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan DKI Jakarta tercatat sebagai penyumbang utama produk-produk ekonomi kreatif dengan kontribusi terbesar.
Baca juga : Potensi Ekonomi dan Dampak Sosial Pengambilan Sumber Daya Hutan
No responses yet