Tren Ekonomi Pariwisata Provinsi Jawa Barat

Tren Ekonomi Pariwisata Provinsi Jawa Barat – Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi pariwisata yang besar. Keindahan alam, keragaman budaya, dan infrastruktur yang memadai menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat mewujudkan ekonomi yang inklusif. Provinsi Jawa Barat memiliki potensi alam mulai dari gunung, rimba, laut, dan pantai. Selain itu, adanya potensi pertanian, peternakan, pedesaan, dan sebagainya. 

Untuk meningkatkan perekonomian regional, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menginsiasi pengembangan enam Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, diantaranya KEK Pariwisata Cikidang-Sukabumi, KEK Lido, KEK Sumedang (Jatigede), KEK Agrowisata Purwakarta, KEK Pangandaran, dan KEK Kota Raya Walini. 

Selama periode 2015-2019 jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke daya tarik wisata dan jumlah wisatawan mancanegara di tahun 2015 sebanyak 1.067.271 wisatawan, meningkat sampai tahun 2019 menjadi 3.645.433 wisatawan. Jumlah wisatawan nusantara pun meningkat setiap tahun, dimana di tahun 2015 terdapat sebanyak 56.334.706 wisatawan. Sementara pada tahun 2019 meningkat menjadi 64.610.832 wisatawan. 

Pada tahun 2020 terjadi pandemi COVID-19 yang menyebabkan pembatasan sosial berskala besar, sehingga terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik. Jumlah wisatawan menurun tajam hanya sebanyak 31.610 wisatawan. Dilansir dari RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018 – 2023, pandemi Covid-19 membuat 411 daya tarik wisata tutup dan 5.179 tenaga kerja terdampak. 

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyadari bahwa sektor pariwisata belum kuat dalam mendorong perekonomian yang inklusif. Hal ini disebabkan oleh 1) belum terpenuhinya kualitas dan kuantitas infrastruktur serta dukungan amenitas pariwisata, 2) belum terintegrasinya promosi wisata antara pariwisata dan kabupaten/kota serta antar lembaga terkait, 3) masih adanya pungli atau pungutan liar di daya tarik wisata. Oleh karena itu, Pemprov Jawa Barat mencanangkan isu strategis produktivitas dan daya saing ekonomi yang berkelanjutan melalui pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata. 

Adapun sejak tahun 2017 hingga 2019 kontribusi pariwisata terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat terus bertambah, yaitu 2,71% (2017), 2,85% (2018), dan 6,84% (2019). Sementara pada tahun 2020, terjadi penurunan dengan kontribusi pariwisata terhadap PDRB hanya sebesar 2,85%. Kondisi ini mulai membaik pasca pandemi Covid-19

Ekonomi pariwisata Jawa Barat menunjukkan tren positif pasca pandemi. Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu disiasati. Dengan pengembangan destinasi wisata baru, peningkatan promosi, dan pemanfaatan teknologi digital, Jawa Barat dapat menjadi destinasi wisata yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Baca juga : Peluang Pariwisata Halal Indonesia

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *