Waterfront City Bisa Jadi Daya Tarik Wisata Baru

Waterfront City Bisa Jadi Daya Tarik Wisata Baru – Perkotaan dan perairan adalah dua elemen yang tak terpisahkan. Seiring perkembangan zaman, konsep Waterfront City atau kota tepi air mulai dilirik sebagai solusi permasalahan perkotaan dan peluang wisata baru. Waterfront city merujuk pada daerah yang berbatasan dengan perairan, seperti laut, sungai, dan danau. Menurut Pedoman Kota Pesisir oleh Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, waterfront city merupakan kawasan yang menghadap air dan memiliki potensi sebagai daya tarik wisata. 

Kawasan waterfront city dirancang untuk mengoptimalkan potensi ekonomi, sosial, dan budaya dengan memanfaatkan akses menuju perairan. Beberapa kabupaten/kota di Indonesia telah berhasil menerapkan waterfront city. 

  • Waterfront Marina Labuan Bajo

Waterfront Labuan Bajo adalah sebuah kawasan wisata tepi laut yang terletak di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Waterfront Labuan Bajo menjadi landmark terbaru Labuan Bajo dan dilengkapi dengan fasilitas kelas dunia dan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan. Waterfront ini bisa dimanfaatkan untuk beragam aktivitas seperti kegiatan seni budaya, performing art, dan sebagainya. 

  • Waterfront City Pangururan

Waterfront City Pangururan terletak di Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Dengan luas 1,5-kilometer persegi, kawasan ini dirancang menyatu dengan alam dan budaya Samosir. Waterfront ini terdiri dari enam zona, yaitu Zona Taman Pustaha, Tanjung Horbo, Aek Na Tio, Taman Rohani, Galeri Samosir dan Totem Dunia, serta Pelataran Onan Baru. Setiap zona memiliki keunikan tersendiri dan dibangun sesuai dengan narasi filosofi yang dikemas sedemikan rupa sehingga mengandung nilai yang tinggi. 

  • Waterfront Bantaran Sungai Musi Palembang

Kota Palembang sudah lama dikenal dengan sungai besarnya, yaitu Sungai Musi. Adanya sungai Musi ini menjadikan Palembang memiliki potensi perairan yang besar. Pemerintah Kota Palembang berupaya untuk memperindah bantaran Sungai Musi dengan membangun waterfront. Kawasan waterfront memadukan aktivitas waterfront city, pusat kota (CBD), wisata, dan budaya. Revitalisasi dan preservasi kawasan dan bangunan sejarah menciptakan adanya ruang publik, fasilitas publik, dan lingkungan pejalan kaki yang nyaman. 

Waterfront City menawarkan solusi inovatif untuk pengembangan kota dan wisata. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang tepat, Waterfront City dapat menjadi daya tarik wisata baru yang menjanjikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di 081232999470.

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen − three =

Latest Comments