Pariwisata hijau atau sustainable tourism menjadi tren yang semakin relevan di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap pelestarian lingkungan. Konsep ini menekankan keseimbangan antara pengembangan sektor pariwisata dan kelestarian ekosistem. Pariwisata hijau mengutamakan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi kepada masyarakat setempat.
Penerapan pariwisata hijau melibatkan berbagai inisiatif, seperti pengurangan limbah plastik, penggunaan energi terbarukan di kawasan wisata, dan pelestarian habitat lokal. Misalnya, beberapa destinasi wisata telah mengganti penggunaan botol plastik sekali pakai dengan sistem pengisian ulang air minum. Selain itu, penerapan teknologi ramah lingkungan, seperti panel surya dan pengelolaan limbah organik, dapat mendukung operasional destinasi wisata secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Baca Juga : Transformasi Pariwisata Daerah dengan Rencana Induk Berbasis Komunitas
Selain ramah lingkungan, pariwisata hijau juga harus inklusif. Hal ini berarti memberikan akses yang setara bagi semua kalangan, termasuk kelompok disabilitas, lansia, dan masyarakat rentan lainnya. Fasilitas ramah disabilitas, seperti jalur akses kursi roda dan panduan berbasis braille, dapat meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan yang membutuhkan. Inklusivitas juga mencakup pemberdayaan masyarakat lokal sebagai bagian dari ekosistem pariwisata, seperti melibatkan mereka dalam pengelolaan homestay, pemandu wisata, atau pemasaran produk kerajinan khas daerah.
Selain memberikan manfaat ekonomi, pariwisata hijau dan inklusif juga menciptakan dampak positif terhadap pelestarian budaya lokal. Dengan mendukung wisata berbasis komunitas, wisatawan dapat menikmati pengalaman yang autentik sekaligus membantu menjaga tradisi setempat. Misalnya, wisata budaya berbasis desa dapat memperkenalkan pengunjung pada seni, kuliner, atau adat istiadat yang khas.
Pariwisata hijau yang ramah lingkungan dan inklusif tidak hanya menjadi solusi untuk menghadapi tantangan lingkungan, tetapi juga membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, sektor pariwisata dapat bertransformasi menjadi motor penggerak pembangunan yang berkelanjutan.
Sumber gambar: travel.kompas.com
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja
Comments are closed