Pariwisata telah menjadi salah satu sektor ekonomi paling vital bagi negara-negara ASEAN. Negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura memiliki reputasi global sebagai destinasi wisata utama. Apa yang bisa dipelajari Indonesia dari keberhasilan mereka dalam menarik wisatawan dan meningkatkan pariwisata? Berikut adalah beberapa rahasia yang harus diketahui dan diadaptasi oleh Indonesia.
1. Fokus pada Pariwisata Berkelanjutan
Salah satu kunci sukses negara-negara tetangga adalah fokus mereka pada pariwisata berkelanjutan. Thailand, misalnya, sangat gencar mempromosikan ekowisata yang menggabungkan pelestarian lingkungan dengan aktivitas wisata. Di Malaysia, upaya untuk mempertahankan keanekaragaman hayati di kawasan wisata utama seperti Taman Negara National Park mendapat pujian internasional. Dengan memprioritaskan kelestarian alam, wisatawan yang semakin peduli lingkungan merasa tertarik untuk mengunjungi destinasi yang berfokus pada keberlanjutan(
2. Pengembangan Destinasi Super Prioritas
Negara-negara tetangga telah memahami pentingnya menciptakan destinasi super prioritas yang menjadi wajah negara di mata dunia. Di Malaysia, Kota Kinabalu dan Langkawi telah menjadi magnet wisatawan dengan pengelolaan yang baik dan promosi besar-besaran. Indonesia juga mulai memfokuskan pengembangan destinasi super prioritas seperti Mandalika dan Labuan Bajo, yang diharapkan bisa bersaing di kancah internasional(
3. Kolaborasi Pemerintah dan Sektor Swasta
Salah satu faktor pendorong keberhasilan negara tetangga adalah kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta dalam memajukan pariwisata. Di Singapura, kemitraan antara pemerintah dan industri pariwisata telah membantu memperluas jaringan promosi dan meningkatkan infrastruktur pariwisata. Ini bisa diadaptasi oleh Indonesia untuk memperkuat kemitraan antara Badan Pariwisata Nasional dengan hotel-hotel besar, maskapai penerbangan, dan perusahaan teknologi untuk mengoptimalkan pengalaman wisatawan.
4. Promosi Digital yang Agresif
Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam sukses menarik wisatawan dengan memanfaatkan kekuatan digital marketing. Kampanye pariwisata mereka gencar di media sosial, platform iklan digital, serta melalui kolaborasi dengan influencer global. Ini memungkinkan mereka menjangkau audiens yang lebih luas dan relevan, terutama kalangan muda yang lebih suka mencari informasi melalui internet.
5. Integrasi Pariwisata dengan Ekonomi Kreatif
Negara tetangga tidak hanya mengandalkan alam dan budaya sebagai daya tarik wisata, tetapi juga integrasi dengan ekonomi kreatif. Di Malaysia, sektor pariwisata kreatif seperti festival seni, kuliner, dan kerajinan tangan berhasil menarik wisatawan dari seluruh dunia. Thailand juga menggelar berbagai event budaya dan kreatif yang mendukung pariwisata, seperti Thailand Biennale, yang menarik seniman dan wisatawan internasional.
Baca Juga: Peran Pemerintah dalam Mendorong Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia
Referensi:
- Databoks Katadata. (2019). Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id
- Goodstats. (2024). Indeks Pembangunan Pariwisata 2024: Indonesia Salip Belgia dan Selandia Baru. Diakses dari https://goodstats.id
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja
No responses yet