Menengok Kearifan Lokal Pulau Selayar Sulawesi Selatan

Menengok Kearifan Lokal Pulau Selayar Sulawesi Selatan – Pulau Selayar terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, namun terpisah dengan daratan Sulawesi Selatan. Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki 11 kecamatan, dengan 5 kecamatan terletak di pulau utama dan 6 kecamatan terletak di luar pulau utama. Untuk menjangkau Kabupaten Kepulauan Selayar, dapat dengan transportasi darat dan menyebrang dari Pelabuhan Ferry di Bira, Kabupaten Bulukumba menuju Pelabuhan Penyebrangan Pamatata di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomatene. Pantai di Kabupaten Kepulauan Selayar mayoritas berwarna putih dengan air laut yang jernih. 

Dengan penduduk sebanyak 130ribu jiwa, mayoritas penduduk Kepulauan Selayar merupakan suku Makassar namun dengan bahasa sehari-harinya yaitu bahasa Selayar. Kepulauan Selayar menyimpan kearifan lokal yang unik, yaitu Tradisi Anjala Ombong. Tradisi Anjala Ombong merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan dengan bertajuk pesta rakyat. Dalam tradisi ini, masyarakat setempat akan berkumpul dan menikmati hasil laut yang telah ditangkap secara massal. 

Baca juga : Lama Tinggal Wisatawan di Sleman Tantangan dan Solusi

Masyarakat akan berkumpul dari pagi sembari membawa makanan, peralatan memasak, dan peralatan menangkap ikan tradisional seperti jaring, kail, jala, dan sebagainya. Penangkapan ikan akan dilakukan di muara Sungai Sangkulu-kulu. Biasanya, akan ada seorang pawang buaya yang diyakini oleh masyarakat sebagai orang yang sakti dan dipilih untuk memimpin tradisi ini. Adanya pawang buaya, karena masyarakat meyakini bahwa di muara Sungai Sangkulu-kulu ada buaya tinggal disana hingga saat ini. Pawang buaya tersebut juga sebagai anggapan untuk mencegah bencana dan tolak bala yang dapat terjadi di hari pelaksanaan tradisi Anjala Ombong. 

Keunikan lain yaitu ikan yang ditangkap yaitu ikan lompa yang sulit ditemukan kecuali di Muara Sungai. Proses penangkapan ikan akan dimulai pada saat air mulai surut dan berakhir jika air laut sudah mulai pasang. Ikan hasil tangkapan tersebut kemudian dimasak dengan peralatan masak yang sudah dibawa. Selain dihadiri oleh masyarakat lokal, masyarakat pendatang pun dipersilakan untuk menyaksikan dan menikmati hasil olahan masakan ikan tersebut. 

Tradisi Anjala Ombong ini diselenggarakan setiap tahun sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang telah diberikan oleh Tuhan sekaligus sebagai sarana untuk mempererat rasa persaudaraan dan kebersamaan. Berkat keunikan dan nilai yang terkandung didalamnya, Tradisi Anjala Ombong terdaftar sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan. 

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di(0812-3299-9470).

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven + 11 =

Latest Comments