Teknologi digital semakin memainkan peran penting dalam industri pariwisata, terutama dalam pemetaan dan promosi obyek wisata sejarah dan budaya. Salah satu inovasi terbaru yang menawarkan pengalaman berbeda bagi wisatawan adalah penggunaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Kedua teknologi ini tidak hanya memperkaya informasi yang dapat pengunjung akses, tetapi juga menghadirkan cara baru untuk mengalami situs sejarah dan budaya secara lebih mendalam dan interaktif. Artikel ini akan membahas bagaimana penggunaan AR dan VR dalam pemetaan obyek wisata sejarah dan budaya serta manfaat yang dihasilkannya.
Augmented Reality dalam Pemetaan Wisata
Augmented Reality (AR) memungkinkan wisatawan untuk melihat informasi tambahan dengan penampilan secara digital di atas lingkungan nyata. Dalam konteks wisata sejarah dan budaya, penggunaan AR bisa untuk menampilkan informasi sejarah, narasi, dan visualisasi bangunan yang telah rusak atau tidak ada lagi. Misalnya, pengunjung sebuah candi kuno dapat menggunakan perangkat AR untuk melihat rekonstruksi virtual candi tersebut seperti saat masa kejayaannya. Teknologi ini juga memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dengan konten, seperti mengeksplorasi artefak yang dipajang atau mengikuti tur virtual yang dipandu oleh avatar digital.
Virtual Reality untuk Pengalaman Wisata yang Imersif
Virtual Reality (VR) membawa pengalaman wisata ke tingkat yang lebih tinggi dengan menciptakan lingkungan tiga dimensi yang sepenuhnya imersif. Pengunjung dapat ‘memasuki’ tempat-tempat bersejarah atau budaya yang telah direkonstruksi secara digital, memungkinkan mereka untuk mengalami situs tersebut seperti sedang berada di lokasi yang sebenarnya. Sebagai contoh, melalui perangkat VR, seseorang dapat menjelajahi situs arkeologi yang sulit diakses atau bahkan telah rusak, memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk mengalami kekayaan sejarah dan budaya. Teknologi VR juga bermanfaat dalam edukasi, karena memberikan gambaran yang lebih jelas dan mendalam tentang sejarah dan budaya.
Manfaat Pemetaan Wisata Berbasis AR dan VR
Penggunaan AR dan VR dalam pemetaan wisata sejarah dan budaya membawa banyak manfaat. Pertama, teknologi ini meningkatkan daya tarik destinasi wisata, terutama bagi generasi muda yang terbiasa dengan teknologi digital. Kedua, AR dan VR memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan edukatif, memungkinkan pengunjung untuk memahami konteks sejarah dan budaya dengan lebih baik. Ketiga, teknologi ini juga berperan dalam pelestarian situs bersejarah dengan menawarkan alternatif bagi wisatawan yang tidak dapat mengunjungi lokasi secara langsung.
Baca juga : Paradigma Baru Pelestarian Budaya dalam Pengembangan Kemajuan Kebudayaan
Kesimpulan
Pemetaan obyek wisata sejarah dan budaya berbasis Augmented Reality dan Virtual Reality adalah inovasi yang menawarkan cara baru untuk mengalami dan memahami kekayaan sejarah dan budaya. Dengan memanfaatkan teknologi ini, industri pariwisata dapat meningkatkan daya tarik destinasi, memperkaya pengalaman wisatawan, dan berkontribusi pada pelestarian warisan budaya. Seiring dengan perkembangan teknologi, AR dan VR diharapkan akan semakin banyak digunakan dalam pemetaan wisata, menjadikan sejarah dan budaya lebih mudah diakses dan dinikmati oleh semua kalangan.
Sumber Gambar : superapps.kompas.com
Sumber Referensi:
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2022). Panduan Pengembangan Wisata Berbasis Teknologi. Jakarta.
- Azuma, R. T. (1997). A Survey of Augmented Reality. Presence: Teleoperators and Virtual Environments.
- Guttentag, D. A. (2010). Virtual Reality: Applications and Implications for Tourism. Tourism Management.
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja
No responses yet